Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Cokelat Sedunia, Tren Penjualan Cokelat Naik 3 Kali Lipat di Tokopedia

Kompas.com - 07/07/2021, 10:40 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Tren penjualan cokelat di Tokpedia mengalami peningkatan.

External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya, menyebutkan jumlah transaksi produk cokelat di Tokopedia meningkat hampir tiga kali lipat selama 2020 dibanding tahun sebelumnya.

“Penjualan cokelat di Manado, Gianyar dan Magetan mengalami peningkatan paling signifikan selama 2020 dibanding tahun sebelumnya,” kata Ekhel sesuai siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Resep Truffle Cokelat Kopi, Hanya Butuh 3 Bahan

Fudgybro dan Chocodot Indonesia merupakan contoh UMKM lokal yang menjual produk olahan cokelat dan menuai kesuksesan dari jualan via online. 

Chocodot, cokelat unik dari Garut

Kiki Gumelar asal Garut, awalnya merantau ke Yogyakarta untuk bekerja di distributor bahan baku cokelat.

Ibunya suatu hari mengirimkan dodol, oleh-oleh khas kampung halaman Kiki. Ide membuat cokelat isi dodol pun tercetus sejak itu.

Baca juga: Resep Wedang Jahe Cokelat, Cocok Diminum Saat Hujan

“Saya lalu memutuskan kembali ke Garut dan memulai usaha Chocodot pada 2009," jelas Kiki.

Ia membuat produk yang unik agar dapat diterima berbagai kalangan. Caranya dengan membuat tulisan-tulisan unik di kemasan seperti Cokelat Enteng Jodoh, Cokelat Anti Galau, Cokelat Makin Cinta dan sebagainya.

Chocodot, cokelat dari Garut. Dok. Tokopedia Chocodot, cokelat dari Garut.

“Tidak hanya isi dodol, kami berinovasi menambahkan varian isi pada cokelat, seperti krim buah, biji kopi, kurma, rempah, teh dan jamu," jelas Kiki.

Inovasi ini ia sebutkan dicapai lewat kolaborasi dengan sejumlah petani cokelat dan pengolah kakao lokal.

Demi mempertahankan bisnis di tengah pandemi, Chocodot memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia.

“Lewat Tokopedia, produk kami kini dapat dinikmati oleh pelanggan lebih luas bahkan hingga Bulukumba,” ujar Kiki.

Fudgybro, belajar otodidak bisa hasilkan omzet puluhan juta

Brownies Fudgybro. Dok. Tokopedia Brownies Fudgybro.

Rayendra Abiyasa Pramuraharjo selalu berkeinginan memiliki bisnis kuliner sejak kuliah.

Dengan modal belajar autodidak dari internet, ia akhirnya membuat sendiri brownies dengan merek Fudgybro dan mulai memasarkannya pada November 2018 lewat Tokopedia.

“Pada Maret 2020 awal pandemi, transaksi Fudgybro mengalami kenaikan hingga 4x lipat dibandingkan masa sebelum pandemi," jelas Rayendra.

Baca juga: Resep Bolu Susu Kukus Pisang Cokelat, Hasilnya Lembut dan Mengembang

Selama Ramadan 2021, ia menyebutkan Fudgybro bisa menerima pesanan hingga ratusan loyang setiap harinya, meningkat tiga kali lipat dari bulan sebelumnya.

Pandemi pun mendorong Rayendra menghadirkan berbagai varian baru, dari Softbro Jar Size yang merupakan campuran potongan brownies dan es krim vanila, cookies, hingga minuman cokelat.

“Lewat Tokopedia, omzet per bulan kami mencapai puluhan juta. Bahkan melalui teknologi, produk-produk Fudgybro bisa menjangkau Medan, Bali, hingga Makassar,” tutup Rayendra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com