Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sambut HUT Jakarta, Yuk Cicipi 6 Kuliner Legendaris DKI Favorit Alika Islamadina Ini

Kompas.com - 22/06/2021, 10:24 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pada 1960-an, dia pun mulai mendirikan tenda yang berkembang menjadi sebuah restoran di daerah Cikini, Jakarta Pusat.

Hadir dengan keunikan tersendiri, Haji Ma'ruf menambahkan sedikit susu sapi murni untuk membuat kuah sotonya menjadi semakin gurih dan kental.

Di balik kesederhanaan semangkuk soto Betawi H. Ma'ruf, tersimpan kisah perjalanan kota Jakarta dari zaman sebelum merdeka hingga menginjak era digital seperti sekarang.

3. Mie Gondangdia (1968)

Jika Soto Betawi dirasa kurang untuk makan siang, mie legendaris yang sudah berdiri sejak 1968 ini wajib dicicipi.

Berlokasi di Jalan RP Soeroso Nomor 36, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kedai Mie Gondangdia memang cukup unik. Pasalnya, tidak ada plang atau penanda di depan gerainya.

Memasuki generasi ke-4, Mie Gondangdia masih mempertahankan resep dan cita rasa autentiknya.

Tekstur mie yang kenyal dicampur potongan ayam, sawi, jamur, dan bumbu rahasia, mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri.

Walau telah menjadi saksi sejarah, Mie Gondangdia terus beradaptasi dengan perubahan zaman, seperti menghadirkan layanan pembayaran digital.

4. Es Pluit Acen (1985)

Usai menyantap makanan berat, napak tilas kuliner perlu diselingi penyegar dahaga dengan mengunjungi kedai es legendaris Jakarta, yaitu Es Pluit Acen.

Hadir sejak 1985, Es Pluit Acen menjadi destinasi jajanan favorit warga Jakarta. Kedai ini menyajikan 24 varian es beserta 30 jenis topping pendamping yang dapat dipilih sesuai selera.

Di tengah banyaknya varian es saat ini, kesegaran dan cita rasa khas yang ditawarkan Es Pluit Acen tetap memiliki tempat khusus di hati masyarakat.

Di tempat ini, masyarakat juga dapat membayar melalui pembayaran digital seperti ShopeePay. Ini dilakukan untuk mengurangi kontak fisik sebagai upaya menaati protokol kesehatan (prokes).

5. Sop Buntut Ibu Samino (1973)

Selain Soto Betawi dan Mie Gondangdia, masyarakat dapat mencoba hidangan klasik Sop Buntut Ibu Samino.

Berdiri sejak 1973 di Bendungan Hilir, Sop Buntut Ibu Samino kini sudah memiliki 11 cabang yang tersebar di berbagai wilayah.

Para penggemar Sop Buntut Ibu Samino tentunya sudah tak asing dengan beberapa menu andalannya, mulai dari Sop Buntut Bakar, Sop Buntut Balado, hingga Sop Buntut Goreng.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com