Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Plepah, Komunitas yang Kembangkan Wadah Makanan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 07/06/2021, 16:07 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah organisasi Footloose Initiative memulai riset tentang kemasan ramah lingkungan yang sistemnya berbasis komunitas bernama Plepah pada tahun 2018.

Dari riset ini, muncul inovasi yang berhasil membuat limbah tak bernilai yaitu pelepah pinang menjadi wadah makanan ramah lingkungan.

Wadah makanan dari pelepah pinang ini diolah dengan tepat sehingga tahan panas, tahan air, dan tahan minyak. Masa hancur wadah tersebut hanya butuh 60 hari.

Baca juga: Alternatif Bungkus Makanan Mentah dan Matang Selain Kantong Plastik

Saat ini, Plepah sedang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Biomaterial LIPI di Cibinong, Jawa Barat, untuk mengembangkan bahan-bahan alami lain sebagai alternatif kemasan sekali pakai.

Adapun, bahan-bahan yang sedang mereka teliti adalah batang pohon pisang, sorgum, tongkol jagung, serat kelapa, dan bambu.

Nantinya, bahan-bahan tersebut diolah menjadi bubur (pulp) sebelum akhirnya direkatkan menggunakan perekat alami.

Memberikan manfaat yang lebih luas

Dalam pengoperasiannya, Plepah menggunakan skema micro manufacturing.

Skema tersebut dipilih agar teknologinya bisa diadaptasi oleh masyarakat di pedesaan, terutama di area-area terpencil.

“Apalagi intervensi pertama kami berada di tengah-tengah perkebunan karet dan kelapa sawit," kata Rengkuh.

Baca juga: 5 Manfaat Zero Waste Cooking, Tren Kurangi Sampah Makanan

"Kami fokusnya memberdayakan masyarakat di area konservasi tersebut supaya ada produktivitas lain dan peningkatan ekonomi,” lanjutnya.

Proses produksi menggunakan sumber listrik dari solar panel, turbin air, atau lainnya dengan daya yang lebih hemat.

Selain itu, mesin produksi juga didesain sepraktis mungkin agar memudahkan distribusi dan tidak memakan banyak ruang.

Plepah sudah membuka kantong-kantong suplai bahan baku. Mereka sudah bermitra dengan para petani pemilik kebun pinang di Kabupaten Tanjabung Timur dan Tanjabung Barat di Jambi. Dok. Plepah Plepah sudah membuka kantong-kantong suplai bahan baku. Mereka sudah bermitra dengan para petani pemilik kebun pinang di Kabupaten Tanjabung Timur dan Tanjabung Barat di Jambi.

Saat ini titik produksinya berada di Desa Mendis di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Satu titik dapat menyerap 15 tenaga kerja hanya untuk produksi saja.

Rengkuh menjelaskan, mereka sudah membuka kantong-kantong suplai bahan baku.

Mereka sudah bermitra dengan para petani pemilik kebun pinang di Kabupaten Tanjabung Timur dan Tanjabung Barat, Jambi, di luar dari 15 tenaga kerja tadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com