KOMPAS.com – Kedai assam laksa populer dan legendaris yang terletak di Pasar Air Itam di Penang, Malaysia mengumumkan mereka tutup permanen mulai Selasa (18/5/2021).
Seperti dilansir Malay Mail, kedai legendaris tersebut telah berdiri sejak 66 tahun lalu. Penutupan ini dilakukan akibat dampak pandemi Covid-19 dan juga hutang yang bertumpuk.
Pemilik kedai tersebut bernama Ang Kak Seong (72) membagikan keputusannya ini melalui akun Facebook Penang Air Itam Laksa.
Baca juga: 40 Makanan Malaysia Terenak Versi CNN, Ada Mee Goreng Mamak dan Laksa
Kedai yang sempat masuk dalam berbagai liputan media Internasional ini terpaksa menghentikan bisnisnya karena kebijakan MovementControl Orders (MCO) di Malaysia, atau pembatasan pergerakan.
Ang Kak Seong menyebutkan kebijakan tersebut benar-benar mempersulit aktivitas bisnis mereka.
“Besok (18 Mei 2021) akan menjadi hari terakhir kami berbisnis. Terima kasih untuk dukungannya selama bertahun-tahun,” seperti dikutip dari unggahan akun Facebook mereka.
Ang Kak Seong menambahkan bahwa ia juga terpaksa menutup kedainya karena diganggu oleh para debt collector atau penagih hutang.
Baca juga: Restoran Ikan Buntal Berusia 100 Tahun di Osaka Tutup Permanen karena Pandemi
Mereka mencari Ang untuk menagih hutang sang anak, Ang Kat Foo (47) yang menghilang.
“Saya terpaksa membayar hutang anak saya terus menerus,” ujar dia.
Ia dan keluarganya telah mengambil keputusan untuk tidak lagi mengakui Ang Kat Foo sebagai anak akibat kelakuannya ini.
Dalam sebuah pernyataan, anggota dewan Air Itam Joseph Ng mengatakan bahwa Ang Kat Seong sempat meminta bantuan dirinya akibat merasa terus diganggu oleh para penagih hutang tersebut.
“Ang tidak bisa membayar hutang anaknya. Maka dari itu keluarganya, termasuk istri dan anak-anaknya, memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan anak tertuanya tersebut,” terang Ng.
Baca juga: 5 Makanan Lebaran Khas Malaysia, dari Lemang hingga Rendang
Ang Kak Seong sempat mengungkapkan rasa terima kasihnya pada para pelanggan yang rutin datang ke kedai kecilnya.
Ia juga berterima kasih pada tetangga-tetangganya yang telah mendukung bisnis laksa miliknya selama lebih dari setengah abad.
Lebih lanjut, ia juga berterima kasih pada para media untuk liputan mereka tentang kedainya ini.