Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serabi di Jalur Kuningan-Cirebon, Jajanan Tradisional Masih Pakai Kayu Bakar

Kompas.com - 17/05/2021, 18:12 WIB
Silvita Agmasari

Editor

KOMPAS.com - Ada lapak serabi yang masih menggunakan kayu bakar untuk memasak di jalur alternatif Kuningan-Cirebon, Jawa Barat.

Lapak itu dimiliki pasngan Junaedi dan Juju, tepatnya di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan Jawa Barat.

Junaedi dan Juju berjualan serai sejak tahun 1999. Juanedi bercerita kondisi dulu dan sekarang tidaklah sama untuk berjualan serabi.

Baca juga: 15 Kuliner di Cirebon, Ada Nasi Lengko dan Bubur Sop yang Menggiurkan

Pasalnya sejak jalanan lingkar timur Kuningan dibuka, lapaknya berada di lokasi strategis yang merupakan jalan alternatif Kuningan-Cirebon-Majalengka.

"Dulu waktu ini jalur alterantif dan ramai kendaraan, jualan serabi sehari bisa sampai 10 kilogram adonan," kata Junaedi.

Kini dirinya hanya berjualan lima kilogram adonan serabi, bahkan kadang tak habis. Pandemi covid-19 membuat pengunjung kian sepi.

“Ya semuanya kita jalani saja, karena kalau tidak mau nyicil ke bank pakai apa. Habis dalam usaha penjualan sorabi ini mengandalkan modal dari program KUR yang dikeluarkan oleh bank,” ujarnya.

Andalan usaha dengan modal Kredit Usaha Rakyat (KUR), kata Junaedi mengklaim bisa memiliki bangunan yang menjadi lapak usaha tetap dengan ukuran sekitar 13 tumbak atau sekitar 50 meter persegi. 

Baca juga: 5 Kuliner Malam di Cirebon, dari Bubur Sop sampai Nasi Lengko

Sebelum memiliki bangunan lapak permanen, Juanedi mengaku harus dagang berpinda-pindah dan tak sering mendapat perlakuan tak mengenakan.

Uniknya, Junaedi dan Juju masih mempertahankan cara tradisional memasak serabi mengguanakan tungku dan kayu bakar.

Penggunaan kayu bakar ini membuat rasa serabi jadi istimewa. Ditambah ada varian unik serabi gurih yakni serabi telur, serabi oncom, dan serabi orek. Selain itu juga ada rasa cokelat dan keju.

Baca juga: Resep Rujak Kangkung Khas Kuningan, Sajikan Pakai Sambal Asem

Harga serabi polos di lapak Juanedi dan Juju dihargai Rp 1.000, sementara varian rasa lain mulai Rp 3.000- Rp 5.000.

Jangan lupa mampir ke lapak serabi Junaedi dan Juju jika kamu melewati jalan alternatif Cirebon-Kuningan, cocok untuk jadi camilan perjalanan.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Kisah Pedagang Serabi di Kuningan, Tetap Bertahan Masak Penganan Khas Daerah Pakai Kayu Bakar,

https://cirebon.tribunnews.com/2021/05/15/kisah-pedagang-serabi-di-kuningan-tetap-bertahan-masak-penganan-khas-daerah-pakai-kayu-bakar?page=all

Penulis: Ahmad Ripai
Editor: Machmud Mubarok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com