Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2021, 07:52 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

5. Membantu berlangsungnya berbagai proses normal dalam tubuh

Kandungan kalsium dan fosfor dalam timun suri mampu membantu berlangsungnya berbagai proses nornal, terutama pembentukan tulang dan gigi.

Selain itu, kalsium dalam timun suri juga dapat membantu mengatur pembekuan darah dan kontraksi otot.

Bila asupan kalsium dalam darah kurang dari normal, otot tidak akan bisa mengendur setelah kontrksi sehingga akan kaku dan kejang.

6. Aman bagi penderita diabetes

Timun suri memiliki indeks glikemik yang rendah karena kandungan gula yang dimiliki berupa fruktosa.

Selain itu, pada timun suri terkandung serat yang dapat memperlambat pengosongan lambung dan mengurangi absorbs gula sehingga tidak segera meningkatkan kadar glukosa darah.

Namun, perlu diperhatikan saat menambahkan gula saat mengolah timun suri. Penambahan gula atau bahan manis lainnya bagi penderita diabetes hanya boleh dalam jumlah terbatas.

Perasa manis lebih aman, disarankan mengambil rasa manis dari sari buah asli seperti sari melon atau sari jeruk.

Baca juga: Cara Pakai Biji Selasih untuk Campuran Takjil Buka Puasa

7. Membantu menormalkan kadar lemak dan kolestrol darah

Selain zat gizi yang sudah disebutkan, timun suri juga mengandung banyak senyawa, salah satunya adalah polifenol.

Pada timun suri, polifenol berperan sebagai senyawa pemberi warna.

Kandungan polifenol berhubungan positif dengan aktivitas antioksidan, antivirus, dan antimikroba.

Selain itu, senyawa ini juga dapat membantu menormalkan kadar lemak dan kolestrol darah.

8. Meningkatkan perlindungan tubuh terhadap berbagai bentuk penyakit ganas

Selain antioksidan yang dihasilkan tubuh secara alami, manusia juga membutuhkan antioksidan dari luar berupa vitamin A, E, C, mineral selenium dan zink, serta senyawa fitokimia.

Senyawa fitokimia pada timun suri berfungsi untuk perlindungan tubuh terhadap berbagai bentuk penyakit ganas serta dapat meningkatkan ketahanan terhadapa penyakit kardiovaskular.

Contoh penyakit kardiovaskular seperti atherosclerosis, serangan jantung, dan stroke.

Fitokimia juga dapat memberi perlindungan terhadap penglihatan manusia dengan mencegah terjadinya katarak, menghambat penuaan dini, serta meningkatan kemampuan sistem imun.

Baca juga: Resep Es Blewah Jeruk, Hanya 2 Langkah Pembuatan untuk Buka Puasa

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com