Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PAREKRAF

Saat Kopi Nusantara Jadi Primadona di Negeri Sendiri

Kompas.com - 25/03/2021, 06:02 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Kuliner di Indonesia menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang terus tumbuh dengan pesat. Bahkan, kuliner dikategorikan sebagai industri yang abadi. Sebab, kuliner bukan lagi sekadar kebutuhan, tapi menjadi gaya hidup.

Salah satu subsektor kuliner yang sedang tumbuh pesat dan menjadi gaya hidup baru masyarakat adalah kopi Nusantara.

Hingga saat ini, kopi menjadi salah satu produk Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan perkembangan. Ini karena profuk kopi Nusantara makin diminati masyarakat, baik secara nasional maupun mancanegara.

Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi Nasional pada 2016 mencapai sekitar 249.800 ton, dan tumbuh menjadi 314.400 pada 2018.

Pada 2021, konsumsi kopi bahkan diharapkan dapat naik hingga 370.000 ton.
Beruntung, peningkatan konsumsi kopi Nasional selalu dibarengi dengan peningkatan produksi kopi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, Indonesia berhasil memproduksi kopi sebanyak 742.000 ton. Dari total keseluruhan kopi Nusantara tersebut, wilayah Sumatera Selatan masih menjadi lumbung kopi terbesar di Indonesia.

Provinsi tersebut menyumbang produksi kopi sebanyak 184.168 ton atau hampir setara dengan 25 persen produksi kopi Nasional pada 2018. Di tahun yang sama, nilai ekspor kopi Nusantara berhasil mencapai Rp 9,5 triliun.

Tak hanya itu, kopi Nusantara juga mendapatkan aspirasi dari pecinta kopi secara global. Terbukti, Indonesia berhasil masuk sebagai salah satu produsen biji kopi terbesar ke-4 di dunia pada 2019 dengan jumlah rata-rata kopi yang dihasilkan sekitar 742.000 ton.

Menariknya, pertumbuhan ekspor kopi Nusantara terus berlanjut pada periode Januari hingga April 2020 sebesar 1,34 persen atau menjadi 158.780 ton jika dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Kebiasaan ngopi orang Indonesia

Melihat geliat produksi kopi Nusantara menjadi primadona di negeri sendiri tidak mengherankan kuliner yang menjadi subsektor unggulan ekonomi kreatif tersebut dapat menjadi lokomotif kebangkitan industri kreatif Indonesia.

Berbekal inovasi dari pelaku ekonomi kreatif, serta pengembangan usaha yang mengikuti tren era digital, pelaku kuliner Indonesia siap bersaing di tengah ketatnya kompetisi di pasar lokal, regional, maupun global.

Sebagai contoh, ekonomi kreatif yang sedang tumbuh pesat di Indonesia saat ini adalah kedai kopi kekinian.

Beragam kopi nusantara dipamerkan dalam Rembug Kopi di gedung SMESCO, Jakarta, 20-22 September 2019KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Beragam kopi nusantara dipamerkan dalam Rembug Kopi di gedung SMESCO, Jakarta, 20-22 September 2019

Meski sebagian orang memilih menyeduh dan menikmati kopi sendiri di rumah, sebagian lain tetap memilih minum kopi sambil berkumpul bersama rekan di kedai kopi.

Artinya, kedai kopi tak akan kehilangan pasar selagi terus berinovasi dengan menyediakan beragam fasilitas untuk pengunjung.

Mulai dari tempat yang nyaman, sarana jaringan internet, hingga iming-iming potongan harga dari beberapa pihak juga bisa menjadi pertimbangan. Dari hal sederhana inilah, kedai kopi kekinian menjamur di kota-kota besar di Indonesia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com