Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 1,03 Miliyar Ton Makanan Terbuang Sia-sia Setiap Tahun

Kompas.com - 16/03/2021, 16:12 WIB
Desy Kristi Yanti,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com- Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) memperkirakan 17 persen dari produksi makanan terbuang percuma secara global setiap tahun. 

Angka tersebut sama dengan 1,03 miliyar ton makanan yang terbuang siang-sia. Namun, diperkirakan 

“Banyak negara belum menghitung limbah makanan mereka, sehingga mereka tidak memahami skala masalahnya,” kata Clementine O'Connor, dari Program Lingkungan PBB dan salah satu penulis laporan tersebut, dikutip dari Independent.co.uk, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Apa Bedanya Food Loss dan Food Waste? Limbah Makanan yang Jadi Masalah

Menurut PBB, sebagian besar limbah makanan atau 61 persen ditemukan di rumah tangga.

Sementara pusat perbelanjaan makanan menyumbang 26 persen dan pengecer sebesar 13 persen dari total limbah makanan.

Limbah makanan tersebut kian menjadi perhatian karena berdampak pada lingkungan.

Para ahli mengatakan pelacakan limbah yang lebih baik dapat meringankan masalah, seperti mengalihkan sisa-sisa yang tidak dapat dimakan untuk digunakan sebagai pakan ternak atau pupuk.

Masalah limbah makanan terjadi di negara berkembang dan sejahtera

Berdasarkan laporan tersebut, limbah makanan di rumah tidak terbatas pada negara-negara berpenghasilan tinggi seperti Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Roe dari Ohio State mencatat bahwa makanan kadang-kadang terbuang percuma di negara berkembang.

Baca juga: 3 Cara Cegah Sampah Pangan dan Limbah Makanan, Dimulai dari Piring Sendiri

Sementara di negara sejahtera, orang mungkin lebih banyak makan diluar rumah. Berarti limbah makanan dialihkan dari rumah ke restoran.

Ia menambahkan bahwa norma dan kebijakan budaya juga dapat berkontribusi pada limbah makanan.

 

Ia memberi contoh pengemasan produk secara besar-besaran, penawaran "beli satu, gratis satu", atau kurangnya program pengomposan limbah makanan.

Ilsutrasi buang makanan atau limbah makanan. Dok. Shutterstock/ nito Ilsutrasi buang makanan atau limbah makanan.

Sementara, ekonom pertanian Chris Barret dari Cornell University mengatakan bahwa perubahan sistem yang lebih luas adalah kunci untuk membantu mengurangi limbah rumah tangga.

Misalnya, kata Barrett, orang mungkin membuang makanan karena tanggal pada produk, meskipun tanggal tidak selalu menjadi patokan bahwa produk tersebut tidak aman untuk dimakan.

“Pemborosan makanan adalah konsekuensi dari keputusan yang masuk akal oleh orang-orang yang bertindak berdasarkan informasi yang tersedia,” kata Barret.

Baca juga: Apa Sebab Terjadinya Limbah Pangan? Berawal dari Proses Pascapanen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com