Bakso Lava Jumbo di Aceh yang Lagi Tren, Isi Cabai Rawit dan Telur Puyuh

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Warung Bakso Bu Dedek di Aceh Utara yang sajikan bakso lava jumbo terlihat sangat sederhana. Langsung berdinding dengan pagar PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM).

Dulunya, lokasi warung itu jalan rel kereta api. Tepatnya berlokasi di Desa Tambon, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

Bakso lava sedang tren. Bu Dedek, sang pemilik warung mendirikan warung bakso itu setahun terakhir.

Lokasi Warung Bakso Bu Dedek strategis. Dari jalan Medan-Banda Aceh, tepat di ujung pagar PT Pupuk Iskandar Muda, berbeloklah ke kanan. Ikuti jalan aspal itu sekitar 100 meter.

Di sisi kiri jalan itulah warung bakso berdiri. Pondok kecil dibangun lesehan. Di depannya tumbuhan bambu hias menjadi ornamen sehingga pengunjung santai di sana.

Baca juga: 4 Tempat Makan Bakso Cumi Jumbo, Ada yang di Bogor dan Garut

KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Warung bakso Lava di Desa Tambon, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara

Bakso lava jumbo isi cabai rawit

Ukuran bakso ini sedang segede tinju orang dewasa, bentuknya agak mengerucut. Setelah dibuat mengerucut lalu dibakar.

Saat bakso lava masi panas itulah dihidangkan kepada pembel. Cabai merah digiling menjadi bumbu yang dibalur ke bakso yang mengeluarkan asap itu.

Lalu, dua mangkok berisi kuah bakso, dan satu berisi mi dihidangkan. Untuk satu porsi bakso ini bisa dikonsumsi empat atau lima orang.

Di dalam bakso itu, berisi telur puyuh dan jamur hitam. Lengkap dengan cabai rawit. Rasa pedasnya sungguh menggetarkan lidah.

“Satu porsi Rp 50.000,” kata Dedek, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Resep Bakso Goreng Jumbo dan Tips Supaya Isinya Kopong

KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Warung bakso Lava di Desa Tambon, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara

Dia menyebutkan, aneka bakso lainnya juga tersedia. Namun, yang kini viral di jagat media sosial bakso lava. Sehingga, paling digemari pengunjung.

Buka sejak siang hari hingga malam, warung bakso itu kian ramai dikunjungi. Saban sore, aneka mobil mewah parkir di warung sederhana itu.

Salah seorang pembeli, Nanda Sari, menyebutkan, dirinya kerap mengajak keluarga dan teman-teman menikmati bakso itu.

“Bisa disebut, bakso itu seakan menjadi ikon Kecamatan Dewantara,” katanya bangga.

Baca juga: Berburu Durian Krueng Tuan dari Aceh, Legitnya...

Untuk rasa, jangan khawatir. Sungguh nikmat. Bakso empuk dan lembut. Apalagi ditambah dengan kuah yang segar.

Namun, bagi kamu yang tidak menyukai pedas, maka jangan balur dengan cabai bakso itu. Sungguh pedas luar biasa hingga air mata menetes.

Nah, penasaran? Silakan berkunjung.