Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kelor? Tanaman Superfood yang Punya Banyak Manfaat

Kompas.com - 10/03/2021, 15:19 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelor merupakan salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan khasiatnya. Kamu  bisa mengolah daun kelor menjadi beberapa sajian yang nikmat.

Baca juga: Apa Itu Daun Bidara? Tanaman Herbal Berkhasiat Bisa buat Masakan

Daun kelor memikiki ciri khas tersendiri. Mulai dari bentuk daun hingga dapat dimafaatkan untuk kesehatan ibu hamil.

Dalam buku “Tanaman Kelor (Moringa oleifera): Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha” (2018) karya Prof.Dr.F.G.Winarno penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, menjelaskan ciri-ciri dari tumbuhan kelor.

Ciri-ciri tanaman kelor

Tanaman yang sering disebut kelor di Jawa ini memiliki nama ilmiah Moringa leifera.

Tak hanya di Indonesia, tanaman ini juga tumbuh di beberapa negara di Asia Tenggara.

Tanaman kelor di Malaysia dinamakan kalor dan merunggai, di Vietnam dinamakan shum ngay, di Thailand dinamakan ma-rum, dan di Filipina dinamakan malunggay.

Baca juga: 9 Fakta Daun Bidara, Kenali Manfaat Kesehatan sampai Resepnya

Kelor ini memiliki ketinggian pohon antara tujuh hingga 11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur, berukuran kecil, dan bersusun majemuk dalam satu tangkai.

Sama seperti beberapa tanaman lainnya, tumbuhan ini memiliki bunga tanaman yang berwarna putih kekuning-kuningan dengan tudung pelepah berwarna hijau.

Bunga mekar sepanjang tahun dengan aroma semerbak.

Bentuk bunganya segitiga memanjang atau biasa disebut kelentang. Baik daun, biji, dan bunganya dapat dimakan sebagai sayur atau makanan tradisional.

Tanaman kelor mulai berbuah setelah berumur 12 hingga 18 bulan.

Baca juga: 6 Fakta Daun Binahong, dari Khasiat Kesehatan sampai Cara Olah

Akarnya berbentuk tunggang dan membesar seperti lobak. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif atau penanaman biji maupun vegetatif dengan setek batang.

Area tumbuh kelor

Foto dirilis Rabu (27/1/2021), memperlihatkan pekerja berada di antara tanaman kelor yang dibudidayakan oleh salah satu perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah. Selain digunakan sebagai pagar alami rumah, Kelor di Palu semakin berkembang menjadi andalan ekspor yang mendunia.ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI Foto dirilis Rabu (27/1/2021), memperlihatkan pekerja berada di antara tanaman kelor yang dibudidayakan oleh salah satu perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah. Selain digunakan sebagai pagar alami rumah, Kelor di Palu semakin berkembang menjadi andalan ekspor yang mendunia.

Tanaman kelor mampu tumbuh pada dataran tropis di dataran rendah atau dataran tinggi hingga 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl).

Tanaman ini sebagian besar tumbuh subur di kawasan semiarid (semi-kering), tropikal, dan subtropikal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com