Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kerupuk Kulit Pisang Lumajang, Diborong Kaesang 500 Kilogram

Kompas.com - 29/01/2021, 10:09 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Toyibatur Rochmah (39) sudah empat tahun punya bisnis beragam olahan pisang di rumahnya di Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Ada sekitar 20 produk olahan dari bahan baku buah pisang, mulai dari keripik, madu mongso, tape, steak, dan sebagainya.

Toyibatur juga menyulap kulit pisang menjadi kerupuk enak dan gurih.

Baca juga: Resep Keripik Pisang Coklat Lampung, Camilan Manis Teman Bekerja

"Awalnya saya mencari manfaat kulit pisang di Google. Ternyata nutrisinya sangat lengkap dan bisa dikonsumsi. Akhirnya coba mengolah kulit pisang," kata Toyibatur kepada SURYAMALANG.COM, Senin (25/1/2021).

Satu tahun menjual kerupuk kulit pisang, produk kerupuk ikan tersebut sampai ke telinga putra Presiden Joko Widodo, yaitu Kaesang Pangarep.

"Saya punya kenalan dosen di UNEJ yang kenal Kaesang. Ternyata teman saya itu mengirim kerupuk pisang ke Kaesang. Karena tertarik, Kaesang pesan banyak," ujarnya.

Toyibatur pernah mengirim kerupuk pisang buatannya sampai 500 kilogram ke Kaesang dalam sebulan.

Toyibatur Rochmah (39) sudah empat tahun punya bisnis beragam olahan pisang di rumahnya di Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang.Dok. Suryamalang.com/ Tony Hermawan Toyibatur Rochmah (39) sudah empat tahun punya bisnis beragam olahan pisang di rumahnya di Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Setelah itu Toyibatur rutin mengirim kerupuk kulit pisang sekitar 300 kilogram pada bulan-bulan berikutnya.

"Saya sampai kewalahan karena proses membuat kerupuk kulit pisang kan panjang dan rumit," katanya.

Sebelum kerupuk kulit pisang tersebut dikenal Kaesang, Toyibatur harus bersusah payah memperkenalkan dan memasarkan produknya.

Dia pernah mengirim produknya ke toko yang berjarak 30 kilometer dari rumahnya.

Baca juga: Resep Dadar Gulung Pisang Coklat, Camilan Praktis di Akhir Pekan

"Saya juga promosikan produk saya di media sosial (medsos). Saya bisa dapat pasar lebih luas di medsos daripada hanya mengandalkan penjualan biasa," katanya.

Kerupuk kulit pisang buatan Toyibatur diolah secara sederhana. Namun demikian, Toyibatur berupaya menjaga kualitas agar cita rasa kerupuk kulit pisangnya tetap terjaga.

Proses pembuatan diawali dengan merebus kulit pisang selama 30 menit untuk menghilangkan getah. Selanjutnya, kulit pisang dihaluskan dengan cara diblender.

Kulit pisang yang sudah halus lalu diberi tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu-bumbu untuk penyedap rasa.

Baca juga: Resep Kolak Pisang Gula Merah, Camilan Praktis Tinggal Rebus

Setelah adonan menjadi satu, kemudian dimasukan plastik dan direbus selama 30 menit.

Adonan yang sudah matang lalu dijemur hingga kering. Setelah adonan menjadi padat, terakhir tinggal dipotong-potong tipis sesuai ukuran kerupuk.

"Kalau prosesnya sampai mejadi kerupuk bisa sampai dua hari. Semua prosesnya alami dan tidak pakai pengawet," kata Toyibatur. 

"Tapi kerupuk mentahnya bisa tahan sampai satu tahun," imbuhnya. (Tony Hermawan)

Baca juga: Cara Membuat Es Pisang Coklat untuk Jualan

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Sampai Kaesang Pangarep Tertarik Beli 500 Kg Kerupuk Kulit Pisang di Lumajang,

https://suryamalang.tribunnews.com/2021/01/27/sampai-kaesang-pangarep-tertarik-beli-500-kg-kerupuk-kulit-pisang-di-lumajang?page=2

Editor: Zainuddin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com