KOMPAS.com - Kemiri adalah salah satu rempah yang digunakan untuk membuat bumbu dasar putih pada masakan khas Indonesia.
Selain digunakan untuk memasak, kemiri juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Berikut fakta seputar kemiri mulai dari sejarah hingga cara menggunakannya untuk masakan. Silakan simak!
Baca juga: Apa Itu Kemiri? Rempah untuk Bumbu Dasar Putih
Sebetulnya hingga saat ini tidak diketahui pasti dari mana tanaman kemiri berasal.
Namun, disebutkan dalam buku "Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia" karya Murdijati Gardjito terbitan Gramedia Pustaka Utama bahwa kemiri konon asalnya dari Malaysia.
Berkat pohonnya yang kuat, kemiri cepat menyebar di daerah-daerah lain, baik yang bercurah hujan tinggi maupun tanahnya berpasir.
Penyebaran daerahnnya sekitar kepulauan Fiji atau Lautan Pasifik hingga Afrika.
Kemiri Indonesia atau Aleurites moluccana merupakan golongan kacang macadamia. Bentuk keduanya sekilas juga hampir mirip.
Keduanya memiliki cangkang keras berkerut dan berwarna putih kekuningan. Tekstur bijinya sedikit keras. Walau begitu, rasa kacang macadamia dan kemiri sangatlah berbeda.
Kemiri memiliki banyak nama lain, seperti candlenut, indian nut, kukui nut, dan juga candle berry.
Beberapa daerah di Indonesia juga menyebut kemiri dengan nama berbeda. Seperti sapiri (Makasar), ampiri (Bugis), bintalo dudula (Gorontalo), sakete (Ternate), dan hagi (Buru).
Kemudian kereh (Aceh), hambiri (Batak), buah kareh (Minangkabau), muncang (Sunda), komere (Madura), kameri (Bali), dan kemiri (Jawa).
Kemiri memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi yakni sekitar 60 persen. Hal tersebutlah yang membuat kemiri dapat mengeluarkan rasa gurih.
Mengutip buku "Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia" karya Murdijati Gardjito terbitan Gramedia Pustaka Utama berikut kandungan nutrisi dalam kemiri secara lebih rinci: gliserida - 30 persen, asam linoleat, palmitat, stearat, dan mristat.
Kemudian protein, vitamin B1, asam lemak (55 - 60 persen), dan gliserin.
Selain mengandung nutrisi, kemiri juga memiliki kandungan racun dengan efek ringan. Racun ini berasal dari kandungan asam hidrosianik dalam biji kemiri.
Efek racun tersebut akan muncul jika kemiri dikonsumsi mentah. Terlebih kalau dikonsumi dalam jumlah banyak.
Beberapa keluhan yang muncul seperti mual, muntah, maupun diare.