Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Makanan Fermentasi? Teknik Mengawetkan Makanan Kuno

Kompas.com - 07/12/2020, 22:02 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com  - Banyak makanan fermentasi dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Salah satu yang terkenal di Indonesia adalah tempe.

Baca juga: Lihat Proses Buat Tempe Lebih Dekat di Rumah Tempe Indonesia

Fermentasi adalah salah satu teknik kuno untuk pengawetan makanan.

Proses ini masih digunakan sampai sekarang untuk menghasilkan beragam makanan atau minuman, seperti tempe, sauerkraut (asinan kubis), acar, wine, yoghurt, kefir, kimchi, keju, hingga kombucha.

Dalam artikel Kompas.com tayang Senin (2/11/2020), makanan fermentasi bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Baca juga: 5 Manfaat Makanan Fermentasi untuk Kesehatan

Bahkan faktanya, makanan fermentasi sering kali lebih bergizi daripada yang tidak difermentasi.

Makanan yang telah difermentasi berbeda dengan makanan basi. Makanan yang telah melewati proses fermentasi merupakan makanan yang layak dikonsumsi. 

Proses fermentasi pada makanan 

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dengan menggunakan keadaan yang disebut dengan tanpa udara atau oksigen. Istilah ini sering disebut anaerobik.

Fermentasi merupakan proses pengawetan makanan alami, di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam.

Alkohol atau asam berfungsi sebagai pengawet alami dan bisanya akan memberikan rasa yang kuat dan kekenyalan pada makanan yang difermentasi.

Ilustrasi kimchiShutterstock/naito29 Ilustrasi kimchi

Fermentasi juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan yang dikenal sebagai probiotik.

Probiotik sendiri telah terbukti bisa meningkatkan fungsi kekebalan serta kesehatan pencernaan dan jantung.

Itulah sebabnya, dalam proses fermentasi, gula adalah salah satu bahan paling umum yang digunakan dalam proses fermentasi.

Biasanya agar proses fermentasi berlangsung diperlukan adanya mikroorganisme yang akan membantu memecah glukosa menjadi alkohol atau asam.

Baca juga: Sayuran Fermentasi dari Asia, Ada Kimchi dan Pao Cai

Salah satu mikroorganisme yang penting dalam proses fermentasi adalah ragi. Jenis ragi sangat banyak, tapi yang sering dijadikan bahan sebagai proses fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae.

Dalam proses fermentasi, ragi jenis ini lah yang nantinya akan memecah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com