Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krakakoa, Produk Cokelat Indonesia yang Go International

Kompas.com - 25/11/2020, 13:42 WIB
Roderick Adrian Mozes,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merek cokelat asal Iindonesia, Krakakoa berhasil menembus pasar internasional. 

"Krakakoa dimulai dengan visi dan misi yang tidak hanya mencari untung saja tapi juga memiliki dampak sosial terhadap petani," kata Founder & CEO Krakakoa, Sabrina Mustopo, saat menjadi narasumber pada IG Live "Ngoenyah" di Instagram @my.foodplace, Jumat (20/11/2020).

Sabrina mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memenuhi permintaan cokelat yang setiap tahunnya meningkat di dunia.

"Potensi di Indonesia besar dan kami percaya kualitas biji cokelat yang baik bisa dihasilkan di Indonesia," kata Sabrina.

Baca juga: Cara Membuat Cokelat Ganache agar Tidak Gagal Seperti Punya Adit MasterChef Indonesia

Demi mencapai hal tersebut, Krakakoa membina para petani cokelat agar memiliki ilmu yang cukup dalam memproduksi biji cokelat yang baik.

Setelah itu Krakakoa membeli biji cokelat dari petani dengan harga yang seusai.

"Kami telah melatih dan membina hampir 2.000 petani, tapi tidak semua aktif karena mereka juga menanam komoditi lain dan ada fokus yang lain. Tapi secara total ada sekitar 500 hingga 1.000 petani yang aktif", kata Sabrina.

Awal mula Krakakoa

Saat memulai bisnis ini Sabrina mengakui menemui banyak tantangan dan kendala.

"Sempat merasa ingin berhenti, kadang teringat pada masa-masa bekerja dengan orang lain, pendapatan rutin, dan kendala tidak seberat saat memulai bisnis sendiri," jelas Sabrina. 

Baca juga: Cara Potong Cokelat Batang untuk Hiasan Kue, Gunakan 3 Alat Ini

Namun, ia mengingat Krakakoa memiliki visi dan misi untuk membawa dampak positif bagi orang lain.

Ilustrasi buah kakao yang menjadi komoditas ekspor perkebunan.DOK. Humas Kementerian Pertanian Ilustrasi buah kakao yang menjadi komoditas ekspor perkebunan.

Selain itu Sabrina melihat pertanian Indonesia memiliki potensi besar, sayangnya di Indonesia produsen lebih banyak fokus pada memproduksi komoditi dan mengekspor bahan mentah.

Belajar dari situasi ini, Krakakoa memilih untuk membeli bahan mentah biji cokelat dari petani, mengolah sehingga memiliki nilai tambah, baru kemudian memasarkannya.

"Memberikan nilai tambah pada komoditi akan memberi dampak pada penambahan lapangan pekerjaan, memberikan pendapatan yang lebih baik kepada petani, dan tentu saja bagi negara juga", kata Sabrina.

Baca juga: Resep Roti Kukus Kepang Cokelat Kacang, Tidak Perlu Oven atau Mixer

Karena itulah Sabrina tetap bertahan mengembangkan Krakakoa.

Sabrina mengkonsep Krakakoa sebagai produk yang memperkenalkan Indonesia, baik dari bahan baku, nama dan desain.

"Saya selalu berusaha menggunakan bahan baku lokal Indonesia, membeli dari produsen lokal," jelas Sabrina. 

"Kemudian untuk nama juga terinspirasi dari Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda dan dekat dengan pabrik kita di Lampung, hingga desain kemasan", lanjutnya.

Hingga saat ini produk Krakakoa sudah tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan macanegara seperti di Singapura, Belanda, hingga Jerman.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com