Sate Tubaka, Rekomendasi Kuliner di Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Seorang pekerja mengipas-ngipas sate daging sapi di depan tungku perapian toko.  

Lokasi toko itu berada di Keude Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Kamis (22/10/2020). Berhadapan langsung dengan jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh.

Halaman parkir terbilang luas membuat mereka yang melintas mudah singgah dan memarkir kendaraan.

Baca juga: Mencoba Mi Aceh di Warung Rhumbia Lhokseumawe, Topping Daging Sapi sampai Kepiting

Warung itu belum genap setahun berdiri. Namun, nama Tubaka, mashur sebagai salah satu tempat makan rekomendasi di Kabupaten Bireuen.

Layaknya sate khas Matang lainnya, Tubaka juga menyediakan bumbu kacang dicampur cabai giling dan Jeruk nipis. 

Sate di Tubaka juga disajikan dengan kuah sop nan segar. Rasa pedas kuah sop ini sungguh segar di tenggorokan.

Selain itu, kelebihannya, daging sate Tubaka memiliki tekstur lembut dan empuk.

KOMPAS.com/MASRIADI Warga mengonsumsi sate Tubaka di Keude Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Kamis (22/10/2020).

Salah seorang pekerja, Muhammad, menyatakan sate itu merupakan cabang dari Tubaka Kabupaten Bireuen.

Setelah masyhur Tubaka mengembangkan sayap di Kota Lhokseumawe.

Baca juga: Agrowisata Kebun Durian di Aceh, Makan Monthong di Bawah Pohon

Soal pemilihan tempat, Muhammad menyebut memang fokus ke lintas jalan nasional. Sehingga dipastikan wisatawan atau masyarakat yang melintas mudah singgah.

Sehingga tak jarang, masyarakat memenuhi warung sate itu. Di sana juga tersedia aneka minuman.

Lazimnya, warung sate dipadu dengan warung kopi. Sehingga, penikmat sate bisa menikmati kopi Aceh sekaligus.

KOMPAS.com/MASRIADI Sate Tubaka di Keude Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Kamis (22/10/2020).

Salah seorang pembeli, Mulyadi Alwi, menyebutkan, memilih makan siang bersama teman-temannya di warung itu karena rasa sate nan gurih dan sudah terkenal.

“Kalau ke Bireuen kan lumayan jauh, sekitar satu jam dari Lhokseumawe. Jadi, pilih yang dekat di sini saja,” kata Mulyadi.

“Orang yang melintas dari dan menuju Banda Aceh pasti singgah. Ratusan tusuk laku sehari,” kata Muhammad.

Baca juga: Makanan yang Lagi Jadi Tren di Aceh, Bakso Batok Kelapa