KOMPAS.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu dari sekian banyak universitas di Indonesia yang operasionalnya ditutup selama pandemi Covid-19.
Penutupan kampus ini tak hanya dialami para mahasiswa dan civitas pengajar saja, tapi juga berdampak pada para pedagang kantin di sekitar kampus.
Mereka terpaksa menutup kedai mereka di kantin kampus.
Kantin kampus yang biasanya jadi tempat makan dan nongkrong para mahasiswa di sela jam kuliah jadi salah satu hal yang dirindukan para mahasiswa UGM.
Baca juga: Kantin Sastra UI Sepi, Alumni Adakan #KansasBukaLagi untuk Bantu Pedagang
Salah satunya Nuel Bagus Cahyanto. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2019 ini mengaku ia sangat merindukan aktivitas nongkrong di kantin yang biasa ia lakukan di setelah kelas berakhir.
“Sehabis kelas tiga SKS kuping overheat denger dosen baca materi, obat paling ampuh ya nongkrong di kantin sama teman-teman," kata Nuel pada Kompas.com, Minggu (11/10/2020).
"Entah itu ngomongin dosen yang tadi ngajar, cewek cakep yang ada di kantin, mabar (main bareng) Mobile Legends, atau apa pun itu,” kata Nuel.
Biasanya, Nuel seringkali nongkrong di kantin Bonbin. Kantin yang berada di antara Fakultas Hukum, Filsafat, dan Psikologi.
Selain itu ia juga sering nongkrong di Pusat Jajanan Lembah (Pujale), dan kantin Fakultas Psikologi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wilda Chairunnisa. Mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Hukum ini mengaku suka nongkrong di kantin kampus karena aktivitas makannya ia lakukan bersama teman-teman.
Biasanya Wilda membeli makanan berupa nasi rames, nasi goreng, lotek, atau waffle yang ada di Kantin Filsafat.
“Biasa ke kantin Fakultas Filsafat, FIB, atau Fisipol. Tergantung jarak waktu ke jam kuliah selanjutnya. Paling dekat ke Filsafat, banyak pilihannya dan lebih murah,” ujar Wilda pada Kompas.com, Sabtu (10/10/2020).
Baca juga: 11 Makanan Ikonik di Kantin Universitas Indonesia
Banyak makanan yang ia sukai. Mulai dari nasi telur di Yu Par, waffle, atau nasi balap dan paket steak yang ada di kantin Bonbin.
Menurutnya, makanan di kantin kampus bisa dibilang cukup mewah tetapi terjangkau oleh mahasiswa yang uangnya tak banyak. Rasanya pun cukup enak.
“Sebenarnya kalau soal makanannya kalau enggak di kampus masih bisa cari alternatif lain. Entah itu bikin sendiri atau cari warung dekat rumah, yang bikin kangen banget itu ya suasananya,” jelas Nuel.