Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah di Rantai Pasok Pangan, Timbulkan Limbah Makanan

Kompas.com - 14/10/2020, 21:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Apalagi pada masa pandemi seperti ini, banyak lockdown ditetapkan pemerintah yang akhirnya berdampak pada distribusi produk.

Itu pastinya akan mempengaruhi suplai barang serta proses transportasi produk. Pasalnya lockdown pasti akan mempengaruhi kelancaran transportasi global dan nasional.

“Kadang mereka buruk perencanaannya. Sehingga misalnya untuk barang-barang yang mau kadaluarsa itu kurang terkoordinasi,” sambung dia.

Akibatnya, banyak barang-barang yang keburu kadaluarsa malah berakhir jadi limbah. Termasuk jika cara penyimpanan barang yang dilakukan tak tepat.

Pasalnya, banyak produk yang masa penyimpanannya pendek dan ada juga yang sensitif terhadap suhu udara.

Jika disimpan dengan cara yang keliru dan pengaturan yang berantakan, produk-produk ini malah berakhir jadi limbah.

Tempat yang berlebih dan kurang

Masalah lain khususnya selama pandemi Covid-19 yang terjadi dalam rantai pasok pangan ini adalah ketersediaan suplai yang tidak merata.

Ada tempat yang punya kelebihan suplai, sebaliknya ada yang kekurangan.

Baca juga: Ketahanan Pangan Dunia Terdampak Pandemi Covid-19

Suryadi menuturkan, pada awal pandemi banyak supermarket yang mengalami kekurangan produk makanan karena banyak orang yang melakukan penumpukan.

Mereka membeli produk lebih banyak dari yang diperlukan karena takut kesulitan akses ke depannya.

“Lalu sekarang juga lebih banyak yang masak di rumah. Barang-barang berubah. Banyak barang non-perishable (tidak mudah busuk) yang lebih laku,” terang dia.

Namun di sisi lain, food loss juga jadi lebih banyak. Banyak makanan segar khususnya yang terpaksa dibuang begitu saja karena masa kadaluarsanya sudah lewat.

Misalnya di beberapa supplier yang biasa melakukan penyaluran langsung ke konsumen atau restoran.

Baca juga: Apa Itu Food Bank? Wadah untuk Kurangi Risiko Kelaparan dan Kurang Gizi

 

Barang-barang segar seperti susu atau telur misalnya, seringkali harus dimusnahkan.

Salah satu sebabnya karena restoran banyak yang tidak beroperasi layaknya biasa. Sehingga jumlah penyaluran makanan pun tidak sebanyak biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com