Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Roti Sobek Oven di Yogyakarta Modal Awal Rp 2 Juta, Kini Mau Buka Cabang Ke-3

Kompas.com - 14/10/2020, 10:20 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merintis bisnis kuliner pada masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi Alfi, pemilik Roti Panas Nifla di Yogyakarta. Perjalanan pasang surut ia rasakan sedari awal menjalankan usaha hingga kini.

Baca juga: Pedagang Roti Sobek di Yogyakarta Bawa Oven Saat Jualan, Ini Alasannya

Alfi membawa 5 oven tangkringnya ke tempat jualan supaya pengunjung dapat menikmati sajian roti panas yang langsung keluar dari oven.

Ide kreatif ini disambut sangat baik oleh para pelanggannya. Kini terlihat warga Yogyakarta antre di gerainya pada pagi hari untuk membawa pulang roti sobek panas.

Penjual Roti Nifla di Yogyakarta sedang melayani pembeli. DOK. ROTI NIFLA Penjual Roti Nifla di Yogyakarta sedang melayani pembeli.

Perjalanan usaha Roti Nifla

Modal nekat yang dimiliki oleh Alfi ternyata membuahkan hasil. Usaha roti sobek ini sudah membuahkan sejumlah keuntungan.

Baca juga: Resep Roti Sobek Lembut Warna-warni, Pakai Ragi Alami Sourdough

“Kalau usaha harus mau pusing, harus mau repot. Membawa oven kan repot, nah itu harus dijalankan kalau mau bertahan. Kita mau tampil di pinggir jalan, lalu agar pengunjung bisa menikmati roti panas memang harus repot,” jelas Alfi kepada Kompas.com, Sabtu (10/10/2020).

Roti yang dimasak di tempat jualanya langsung ini dilirik oleh pengunjungnya sebab terlihat unik. Selain itu, pengunjung jadi bisa menikmati roti manis dan empuk yang masih hangat.

Adonan roti terlebih dahulu dibuat sejak malam hari. Keesokan harinya langsung dipanggang di tempat jualan agar rotinya tak perlu didiamkan selama berjam-jam atau beberapa malam sebelum dijual.

Asal-usul membuka usaha roti

Alfi bukan orang Yogyakarta. Ia nekat merantau dari kampung halamannya di Pontianak untuk mengadu nasib dan mencoba peruntungan bisnis roti di Yogyakarta.

Sejak kecil Alfi sering kali membantu neneknya membuat kue. Sehinga ilmu membuat kue itu sudah ia kuasai sejak lama.

“Jadi saya bawa oven dari Pontianak ke Yogyakarta, lima oven dan cuma ada uang 2 juta untuk membuka usaha ini,” jelasnya.

Tekadnya bulat untuk membuka usaha roti sobek ini karena faktor ekonomi keluarga. Ia harus berjuang di masa pandemi dan menghidupi keluarganya.

Baca juga: Kantin UI Tutup Saat Pandemi, Mahasiswa Kangen Makan Sambil Nongkrong

Alfi juga merasa bahwa Yogyakarta adalah tempat yang tepat untuk membuka usahanya. Walapun sebelumnya ia hendak menetapkan pilihan merantau ke Bali.

Namun, karena keadaan tak memungkinkan akhirnya ia memilih untuk membuka gerainya di Yogyakarta.

Tak pakai lama, selama satu minggu di Yogyakarta ia langsung bertindak cepat dan mulai mencari tempat, serta langsung membuka bisnisnya.

“Jadi tanggal 11 Juni saya datang ke Jogja, 12 Juni cari tempat sampai seminggu, akhirnya tanggal 19 Juni Bismillah buka hari pertama,” paparnya.

Pernah menelan rugi

Tak langsung sukses, Alfi mengaku hari pertama ia hanya menjual 6 buah roti panas.

“Pada saat itu cuma bawa 12 roti, tapi cuma laku 6 roti. Sisanya kita bagi-bagikan kepada orang yang lebih membutuhkan,” jelasnya.

Selama awal berjualan, Alfi kerap membawa pulang rotinya yang tidak terbeli oleh pelanggan. Ia sering membagikan ke satpam dan orang-orang disekitarnya.

“Ada yang disedekahkan ke yayasan, warga sekitar, anak-anak di lampu merah. Sampai waktu berjalan kini sudah mulai dikenal masyarakat,” kata Alfi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com