Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2020, 08:08 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Belanja susu di supermarket kadang bisa membuat bingung. Selain banyak merek, ada banyak jenis susu.

Jenis susu paling umum yang ditemui di supermarket dan minumarket adalah susu UHT dan pasteurisasi. Apa beda keduanya?

Susu UHT

Menurut Dr. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), ada dua tipe susu berdasarkan proses pengolahannya.

UHT merupakan singkatan dari Ultra High Temperature. Kata Epi, susu jenis ini sering juga disebut sebagai susu steril.

Baca juga: 5 Bahan Nabati Pengganti Susu untuk Masak dan Bikin Kue, Salah Satunya Santan

“Susu UHT itu dipanaskan 140-an derajat celsius selama satu sampai dua detik. Karena dia steril, dia sering disimpan di rak tanpa pendingin di supermarket,” ujar Epi pada Kompas.com, Sabtu (30/5/2020).

Susu UHT sudah dalam kondisi steril yang membuatnya lebih tahan lama karena sudah dipanaskan lebih dari 100 derajat Celsius.

Namun pemanasan yang tinggi terhadap susu UHT akan berpengaruh pada zat gizi dan mikronutrisi yang terkandung pada susu.

Pemanasan yang dilakukan apalagi sudah lebih dari 100 derajat celsius, akan menghilangkan sebagian vitamin dan zat gizi yang ada pada susu.

“Makanya kadang ada susu yang difortivikasi, ditambah vitamin nutrisi suplemen gitu setelah disterilisasi,” ujar Epi.

Susu UHT kata Epi, bisa tahan selama sekitar dua sampai tiga bulan selama tidak dibuka dari kemasannya.

Baca juga: Resep Susu Oat, Susu Nabati yang Mulai Jadi Tren

“Ketika sudah dibuka kan sudah kontak dengan udara, tangan. Jadi walaupun UHT kalau sudah buka kemasan dan ditutup lagi, maka harus disimpan di lemari pendingin supaya bakteri tidak masuk dan berkembang,” papar Epi.

Susu pasteurisasi

Susu pasteurisasi adalah susu yang dipanaskan tidak sampai steril seperti UHT.

Susu ini dinamakan pasteurisasi karena penemu metode pasteurisasi bernama Louis Pasteur yang berasal dari Perancis.

“Susu pasteurisasi dipanaskan 72-75 derajat celsius selama 15 detik saja. Kalau enggak bisa juga 65 derajat celsius selama 30 menit,” papar Epi.

Baca juga: Mengapa Orang Indonesia Doyan Minum Kopi Susu?

Susu pasteurisasi punya kandungan gizi yang lebih banyak dari pada UHT karena hanya dipanaskan dengan suhu tak lebih dari 100 derajat Celsius.

“Bedanya kalau di supermarket pasti dia disimpan di lemari pendingin karena lama umur simpannya itu hanya satu bulan,” lanjutnya.

Perbedaan metode yang dilakukan antara keduanya akan memengaruhi masa simpan produk atau yang biasa kamu kenal sebagai tanggal kadaluarsa.

Baca juga: Resep Smoothie Susu Kedelai dan Stroberi untuk Kontrol Kolestrol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com