Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenis Cabai di Pasaran Indonesia, Kenali Dulu Sebelum Bikin Sambal

Kompas.com - 29/09/2020, 21:58 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Cabai bisa dibilang merupakan salah satu bumbu dapur utama di Indonesia. Mulai dari menjadi teman makan gorengan, dijadikan bumbu masak tumisan, sampai bahan sambal.

Terdapat 6 jenis cabai yang umum di Indonesia menurut buku "Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur" (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.

Baca juga: Mau Bikin Sambal di Rumah? Kenali 6 Jenis Cabai Berikut

Sebelum membeli cabai, kenali dulu ke-6 jenisnya. Mulai dari cabai besar sampai bubuk cabai.

1. Cabai rawit

Cabai rawit atau cabai kecil, biasanya digunakan sebagai bahan sambal terutama yang warna merah. Sementara cabai rawit hijau tua, biasanya dipakai untuk teman makan gorengan. 

Baca juga: Resep Sambal Petis khas Jawa Timur, Cocok untuk Cocolan Tahu Goreng

Cabai rawit awalnya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi merah ketika sudah matang.

Cabai rawit ceplik, jenis cabai yang biasanya dikonsumsi orang Indonesia. Bentuk cabai ceplik berujung tumpul dan montok.

Ada pula cabai jemprit, jenis rawit paling pedas. Cabai rawit jemprit mempunyai bentuk kecil pendek, ujungnya runcing, dan warna hijau gelap. Namun, ketika sudah matang akan berubah warna jadi merah.

Orang Sunda menyebut cabai rawit jemprit sebagai cengek. Orang bisa tersedak, batuk, bersin, atau cegukan kalau kurang hati-hati saat makan cabai ini.

2. Cabai besar

Pedagang cabai Pasar Pagi Kota Tegal, Jawa Tengah mengeluh menurunya omzet penjualan di tengah harga yang meroket, Jumat (24/1/2020)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Pedagang cabai Pasar Pagi Kota Tegal, Jawa Tengah mengeluh menurunya omzet penjualan di tengah harga yang meroket, Jumat (24/1/2020)

Terdapat dua jenis cabai besar, warna merah dan hijau. Ukurannya jauh lebih besar daripada cabai rawit. Sementara rasanya lebih pedas cabai rawit.

Bentuk cabai besar beragam, mulai dari ujungnya kerucut sampai membulat. Ciri khas cabai besar terletak pada kulitnya yang tebal.

Cabai besar biasanya untuk membuat sambal, dicampur dengan cabai rawit. Cabai besar iris juga menjadi bumbu masakan tumis. Selain itu, cabai ini bisa dijadikan sebagai hiasan alias garnish.

Cabai merah besar sering disebut cabai bali karena umumnya digunakan dalam masakan Bali.

Baca juga: Selain Sambal Matah, Coba Resep Sambal Embe khas Bali

Cabai rawit dan cabai merah termasuk kelompok cabai pedas (hot chilli pepper), seperti tertera pada buku masakan Barat.

3. Cabai keriting

Cabai keriting biasanya digunakan sebagai bumbu utama masakan Padang. Maka dari itu cabai keriting disebut juga cabai padang.

Selain cabai besar dan rawit, cabai keriting juga biasanya dijadikan sambal.

Rasa sambal cabai keriting lebih pedas daripada cabai besar. Pasalnya, kadar air cabai keriting lebih sedikit dan ukurannya lebih kecil.

Oleh karena itu, biasanya takaran bumbu dapur pada masakan lebih banyak daripada cabai keriting. Tujuannya, agar rasa pedas cabai keriting tidak terlalu mendominasi.

4. Cabai putih

Ilustrasi cabaiShutterstock.com / DonniYudha Ilustrasi cabai

Cabai putih awalnya berwarna kuning pucat, ketika sudah tua akan berubah menjadi merah muda hingga jingga.

Cabai putih mempunyai bentuk mirip cabai jemprit, tetapi warnanya kuning pucat. Rasa cabai putih tidak sepedas jenis cabai lainnya.

Cabai putih berukuran besar disebut cabai manado. Sebab, cabai ini biasanya digunakan dalam masakan Manado seperti tinorangsak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com