Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolonialisme Eropa di Jalur Rempah, Bikin Komunitas Nusantara dan Filipina Cerai-berai

Kompas.com - 24/09/2020, 19:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Dari sana Belanda berhasil mendapatkan status monopoli rempah.

“Hal itu sudah umum diketahui. Hal yang kurang diketahui adalah terjadi perpecahan komunitas lokal yang terjadi akibat kompetisi perdagangan rempah ini,” ujar Ariel.

Menurutnya, salah satu konsekuensi dari dikalahkannya Spanyol oleh Belanda ini adalah orang-orang Ternate yang sudah berpindah agama jadi Katolik seperti orang-orang Spanyol terpaksa pergi dari Ternate. Sebabnya, Belanda merupakan pemeluk Protestan bukan Katolik.

Mereka pun pergi ke Luzon, Filipina. Di sana mereka akhirnya menemukan dan mengembangkan kota mereka sendiri bernama Ternate Cavite. Para penduduk di sana disebut Ternatenos.

Di sana mereka berkembang dan bahkan punya bahasa lokal sendiri yang merupakan campuran antara bahasa lokal dan Spanyol.

Baca juga: Pentingnya Redefinisi Jalur Rempah

Selain orang Ternate yang terusir ke Filipina, ternyata ada juga orang Filipina tepatnya orang Papango yang terpaksa terusir hingga ke Nusantara.

“Seperti Ternatenos, orang Papango ini direkrut sebagai tenaga kerja untuk orang Spanyol dan Belanda," kata Ariel. 

Ia menyebutkan hingga kini ada peninggalan berupa sub-distrik di Tanjung Priok yang disebut Papango di Jakarta.

Orang Papango ini awalnya direkrut untuk jadi tenaga kerja dan tentara. Mereka merupakan budak yang dibebaskan yang direkrut oleh orang-orang Spanyol.

Akhirnya mereka bekerja untuk Belanda setelah Spanyol ditaklukan. Mereka ditempatkan di sepenjuru Maluku, juga ada yang di Timor dan Batavia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com