KOMPAS.com – Terdapat sejumlah jajanan pasar yang mirip satu sama lain tetapi punya nama berbeda di setiap daerah. Termasuk kue putu mayang khas Betawi yang mirip dengan petulo asal Jawa Timur.
Namun sebenarnya apakah ada perbedaan khusus di antara putu mayang dengan petulo?
Menurut Chef Harna Riyanto dari Kembang Goela, kedua kue ini bisa dibilang hampir sama dari segala aspek. Perbedaan utama terletak pada bentuknya.
Baca juga: Sejarah Kue Putu Mayang, Berkaitan dengan Cerita Rakyat
“Kalau segi bahan putu mayang pakai tepung beras dan tapioka. Kue petulo juga sama bahan bakunya. Cara buatnya juga sama,” kata Chef Harna ketika dihubungi Kompas.com, Senin (21/9/2020).
Sementara bentuknya, kata dia, ada yang sama dan ada yang berbeda. Tergantung orang yang membuatnya.
Biasanya kue putu mayang dibuat menyerupai rambut yang digulung-gulung. Sementara petulo cenderung mirip dengan rol rambut, lebih keriting daripada putu mayang.
Baca juga: Resep Putu Mayang, Kue Tradisional khas Betawi
Kue putu mayang dan petulo mempunyai rasa serupa, karena keduanya terbuat dari tepung beras dan tapioka.
Perbedaannya terletak pada pelengkap yang disajikan bersama kue itu sendiri.
Kue petulo cenderung disajikan dengan kue surabi dan ketan. Sementara kue putu mayang tak diberi pelengkap apapun kecuali kuah kinca cair.
“(Petulo) bisa dengan surabi dan ketan. Tidak juga tidak apa-apa. Kalau putu mayang dengan kuah kinca saja agak banyak dan bisa ditaburi parutan kelapa juga,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.