Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kopi asal Dusun Krempong di Temanggung, Jawa Tengah

Kompas.com - 09/09/2020, 10:11 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Dusun Krempong di Temanggung, Jawa Tengah, adalah salah satu kampung penghasil kopi.

Hampir 90 persen warga di sana adalah petani kopi. Salah satunya adalah Andi Widdaya Sofyana, pemilik merk dagang Kopi Kampoeng Genting.

Di dusun yang terletak di ujung Kabupaten Temanggung, Andi dan keluarganya memiliki sekitar delapan kebun. Sementara mertuanya memiliki 10 kebun.

Baca juga: Kopi Kampoeng Genting Temanggung, Upaya Lepas dari Tengkulak yang Berbuah Manis

Ia sendiri mengaku sudah beberapa tahun ini menekuni dunia kopi. Tepatnya sejak 2018, ia mulai dengan maksimal memasarkan biji kopi miliknya dengan merk Kopi Kampoeng Genting secara online.

Sejak itu popularitas biji kopi asal Temanggung semakin terangkat.

Kebun milik individual

Andi sendiri mengaku sebagai satu-satunya warga yang sudah menjalankan budidaya kopi secara maksimal.

Ia memetik dan memproses sendiri biji kopi dari kebunnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) di industri kopi.

Baca juga: Jenis Kopi Indonesia yang Paling Populer di Rusia

“Di tempat saya itu 90 persen petani kopi dan mereka punya kebun sendiri. Tapi kebanyakan kopi tidak dipetik dengan cara yang berkualitas. Mereka jual di pasar,” kata Andi ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Ceri merah kopi yang sedang dalam proses penjemuranDok. Instagram @kopi_kampoeng_genting Ceri merah kopi yang sedang dalam proses penjemuran

“Kalau di tempat saya berbeda. Saya proses dengan SOP yang ada. Misal kalau natural harus biji merah. Itu yang membuat kopi saya bisa ke mana-mana,” sambung dia.

Hal itu disebabkan salah satunya karena pengelolaan kebun yang masih dikelola oleh masing-masing individu warga.

Selain itu, kata Andi, para petani lainnya juga masih menjual biji kopi ke pasar melalui tengkulak.

Baca juga: Popularitas Kopi Luwak di Rusia Dianggap Buruk untuk Bisnis Kopi

Sementara Andi sudah memasarkannya secara online dan ke banyak daerah. Ia juga sudah memiliki banyak langganan tetap mulai dari individu, roaster, hingga kafe-kafe.

Salah satunya adalah brand Kopi Kangen yang punya banyak franchise di Indonesia.

“Saya sudah punya langganan tetap. Saya menjaga kualitas karena kebutuhan di sana (pembeli),” tegas Andi.

Merk dagang Kopi Kampoeng Genting

Andi pun menggunakan nama merk dagang Kopi Kampoeng Genting, untuk memberikan identitas pada biji kopi miliknya.

Ia lagi-lagi jadi satu-satunya yang menggunakan merk dagang seperti itu di dusunnya.

Keputusannya untuk menggunakan merk dagang seperti itu berawal dari dirinya yang mulai menjual kopi bubuk siap seduh.

“Awal mula kan saya menjual green bean yang masih mentah. Terus banyak juga ternyata pesanan kopi bubuk yang sudah siap seduh, jadi saya mengajukan izin setempat supaya itu bisa beredar di mana-mana,” terang Andi.

Green bean Kopi Kampoeng Genting varian robustaDok. Instagram @kopi_kampoeng_genting Green bean Kopi Kampoeng Genting varian robusta

Nama “Genting” sendiri ia ambil dari nama bukit yang ada di dekat dusunnya, sebuah bukit besar bernama Genting.

Sementara istilah “Kampoeng” ia gunakan karena dusun tempat ia bertani dan tinggal juga dikenal sebagai kampung kopi.

Kelompok tani

Di Dusun Krempong ini sebenarnya juga ada kelompok tani khusus. Namun sayangnya belum maksimal menjaga kualitas biji kopi yang dihasilkan seluruh petani yang berada di bawahnya.

Baca juga: Resep Es Kopi Susu Kekinian, Pakai Gula Aren Cair

Menurut Andi, kelompok tani belum bisa meminta orang-orang untuk memproses hasil panen mereka seperti yang dilakukan Andi.

Maka dari itu ia pun memilih untuk beroperasi sendiri saja.

“Karena saya belum bisa membeli full semua dari orang-orang. Takutnya awal mula kualitas bagus, tapi lama kelaman makin kendur. Tidak bisa memproduksi sesuai dengan apa yang saya butuhkan nanti malah saya yang repot. Jadi saya tetap fokus ke sendiri,” pungkas Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com