KOMPAS.com – Dusun Krempong di Temanggung, Jawa Tengah, adalah salah satu kampung penghasil kopi.
Hampir 90 persen warga di sana adalah petani kopi. Salah satunya adalah Andi Widdaya Sofyana, pemilik merk dagang Kopi Kampoeng Genting.
Di dusun yang terletak di ujung Kabupaten Temanggung, Andi dan keluarganya memiliki sekitar delapan kebun. Sementara mertuanya memiliki 10 kebun.
Baca juga: Kopi Kampoeng Genting Temanggung, Upaya Lepas dari Tengkulak yang Berbuah Manis
Ia sendiri mengaku sudah beberapa tahun ini menekuni dunia kopi. Tepatnya sejak 2018, ia mulai dengan maksimal memasarkan biji kopi miliknya dengan merk Kopi Kampoeng Genting secara online.
Sejak itu popularitas biji kopi asal Temanggung semakin terangkat.
Andi sendiri mengaku sebagai satu-satunya warga yang sudah menjalankan budidaya kopi secara maksimal.
Ia memetik dan memproses sendiri biji kopi dari kebunnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) di industri kopi.
Baca juga: Jenis Kopi Indonesia yang Paling Populer di Rusia
“Di tempat saya itu 90 persen petani kopi dan mereka punya kebun sendiri. Tapi kebanyakan kopi tidak dipetik dengan cara yang berkualitas. Mereka jual di pasar,” kata Andi ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020).
“Kalau di tempat saya berbeda. Saya proses dengan SOP yang ada. Misal kalau natural harus biji merah. Itu yang membuat kopi saya bisa ke mana-mana,” sambung dia.
Hal itu disebabkan salah satunya karena pengelolaan kebun yang masih dikelola oleh masing-masing individu warga.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan