Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Sayur Selada Jadi Obat Kuat Orang Mesir Kuno

Kompas.com - 05/09/2020, 21:42 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com  - Selada selama ini kita kenal sebagai sayuran yang sering dimakan mentah seperti untuk salad atau burger.

Namun di zaman Mesir Kuno, selada adalah sayuran yang dianggap istimewa karena merupakan simbol suci dari seksualitas.

Baca juga: Hari Kesehatan Seksual Dunia, Apa Itu Makanan Afrodisiak?

Melansir Smithsonian Magazine, selama hampir 3.000 tahun selada dikaitkan dengan dewa kesuburan Mesir, karena bentuknya dinilai mirip dengan lingga.

Lingga adalah sebutan untuk benda yang menyerupai alat kelamin lelaki, penis.

Selada juga tanaman yang kuno, selada telah dipanen selama ribuan tahun lalu dan digambarkan oleh orang Mesir kuno di dinding kuburan yang berumur setidaknya 2.700 SM.

Namun di Mesir Kuno sekitar 2.000 SM, selada bukanlah makanan pembuka atau salad yang populer saat itu.

Melainkan lebih terkenal sebagai afrodisiak, karena selada sebagai simbol lingga yang mewakili makanan terkenal dari dewa kesuburan Mesir.

Makanan yang meningkatkan gairah seks dewa kesuburan Mesir Kuno

Profesor Egyptology di American University di Kairo, Salima Ikram, yang mengkhususkan diri mempelajari makanan Mesir Kuno menjelaskan peran selada sebagai makanan kesukaan dewa kesuburan, Min.

Baca juga: 7 Makanan Afrodisiak Peningkat Gairah Seksual, Saffron sampai Pistachio

Ia mengatakan jika lebih dari 3.000 tahun, peran selada memang berubah-ubah, tapi sayuran itu selalu dikaitkan dengan afrodisiak.

Melansir Daily Mail UK, Dewa Min dipercaya mengkonsumsi selada agar membantu Dewa Min melakukan tindakan seksual tanpa kenal lelah dan menjaga gairah seksualnya terus meningkat.

Gambar dewa kesuburan Mesir kuno, Min pada sebuah kolom di Karnak, Luxor, Mesir.Andreas Wolochow / shutterstock Gambar dewa kesuburan Mesir kuno, Min pada sebuah kolom di Karnak, Luxor, Mesir.
Penggambaran pertama mengenai selada sebagai afrodisiak muncul sekitar tahun 1970-80 SM di Kapel Putih Senusret I, meskipun mungkin ada lukisan sebelumnya.

Contohnya adalah relief dari kuil penguburan Ramses III di Medinet Habu ini, misalnya, yang menggambarkan festival panen Dewa Min.

Lukisan itu menggambarkan di tengah terdapat patung Dewa Min, lalu belakangnya terdapat barisan pendeta yang menggelar tamanan kecil yaitu selada.

Baca juga: 8 Makanan Afrodisiak Teraneh di Dunia, Dipercaya Tingkatkan Gairah Seksual

Dewa Min yang merupakan Dewa Mesir kuno juga terkadang digambarkan mengenakan pita merah panjang di sekitar dahinya. Menurut beberapa peneliti pita merah merepresentasikan energi seksual.

Selada pada era modern

Orang Yunani dan Romawi kemudian mempopulerkan sayuran berdaun ini sebagai hidangan pembuka selama pemerintahan Domitian 81-96 M.

Ketika mereka pertama kali memperkenalkan sepiring salad, makanan tersebut termasuk satu set selada yang digunakan untuk merangsang nafsu makan dan juga untuk melancarkan  pencernaan.

Hal itu dikemukanan oleh penulis Gil Marks.

Baca juga: Durian Bisa Tingkatkan Gairah Seksual, Mitos atau Fakta?

Selada akan disajikan untuk makanan pembuka saat jamuan makan mewah para tamu yang penting.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat terus menikmati santapannya dengan nafsu makan yang tinggi.

Selain sebagai sajian pembuka, selada juga digunakan sebagai obat tradisional untuk pertumbuhan kembali rambut di masa Mesir modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com