Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi Apem pada Tahun Baru Islam, Simbol Kesederhanaan dan Kebersamaan

Kompas.com - 19/08/2020, 16:06 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

“Tujuan penggunaannnya adalah agar masyarakat terdorong untuk selalu memohon ampun kepada Sang Pencipta,” lanjutnya.

Kue apem diyakini merupakan variasi dari kue Khamir di Arab yang biasa disantap untuk sarapan dan samilan sore hari.

Khamir berbentuk bundar, pipih, berwarna coklat, dan hampir menyerupai kue apem atau serabi tapi lebih besar dan bantet. Namun cara pembuatannya berbeda dari kue apem di Indonesia.

Kue apem yang jadi elemen penting dalam perayaan Tahun Baru Islam dijadikan simbol permohonan ampun kepada Tuhan atas perbuatan dosa setahun lalu.

“Sebelum kue Apem dibagi-bagikan selepas sholat jama’ah Maghrib ataupun Isya’, para jama’ah lantunkan kalimat-kalimat tayyibah – dalam hal ini adalah tahlil dan istighosah,” jelas Chef Wira.

“Dengan harapan supaya dalam menjalankan kedepanya merasa tenang dan berlapang dada, sebab Allah memaafkan segala dosa yang telah mereka perbuat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com