Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Naik Kafe Bus di Kota Malang, Ngopi Sambil Keliling Tempat Wisata

Kompas.com - 14/07/2020, 14:45 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kafe bus hadir di berbagai kota, termasuk Malang. Inovasi ini merupakan upaya membangkitkan bisnis pariwisata yang sempat terhenti selama lebih kurang 4 bulan.

Baca juga: Tren Kafe Bus di Indonesia, Hasil Kreativitas Pelaku Wisata di Tengah Pandemi

Terdapat setidaknya 3 kafe bus di Kota Malang di antaranya Roketto Bus, NgopiUklam87, dan Ngopi Sultan. Ketiganya menawarkan sensasi ngopi dalam bus pariwisata sembari keliling Kota Malang.

Saya pun memutuskan mengikuti NgopiUklam87 setelah melihat unggahan poster pada Instagram kedai kopi langganan, Amstirdam Coffee & Roastery.

Kafe bus, upaya pelaku wisata untuk bangkit kembali

NgopiUklam87 digagas oleh Perusahaan Otobus (PO) Pandawa87, Realizm87, dan Amstirdam Coffee & Roastery.

Segera saya reservasi tempat duduk serta memesan minuman dan snack yang diinginkan. Sengaja saya pilih kursi paling depan dengan seating dua kursi dengan meja di depannya, bukan empat kursi berhadapan.

Kafe bus di Kota Malang, salah satunya NgopiUklam87. Ngopi dalam bus sembari keliling wisata Kota Malang.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Kafe bus di Kota Malang, salah satunya NgopiUklam87. Ngopi dalam bus sembari keliling wisata Kota Malang.

Minggu (5/7/2020) pukul 13.30 WIB, kafe bus yang saya tumpangi berangkat dari depan distro Realizm87 melewati berbagai tempat wisata di Kota Malang.

Dari Jalan Soekarno-Hatta, tempat distro berada, melewati bundaran pesawat terbang dekat SMA Negeri 9 Malang, lanjut hingga Pasar Blimbing yang sudah ada sejak 1970-an.

Dari situ kafe bus mengarah ke Alun-alun Tugu Malang, depan kantor balai kota, melewati Jalan Sanan yang kanan kirinya dipenuhi toko oleh-oleh seperti keripik tempe.

Selama perjalanan menuju alun-alun, saya tak begitu memperhatikan jalanan. Lebih banyak sharing dengan perwakilan dari Pandawa87, Amanda Putri Martadinata, terkait lesunya bisnis pariwisata beberapa bulan belakangan.

Menurut Amanda, dampak Covid-19 pun memengaruhi Pandawa87 yang mengalami kerugian cukup besar. Unit bus pun banyak yang menganggur.

"Bulan-bulan ini kan sebenarnya musim liburan anak sekolah, tapi ada Covid-19 ini. Armada juga sempat berhenti tidak jalan sama sekali. Driver dan kru kan sempat dirumahkan. Kalau jalan gini mereka jadi ada pemasukan, gantian (driver dan kru yang bertugas)," ungkap Amanda saat ditemui, Minggu (5/7/2020).

Oleh karena itulah, muncul inovasi kafe bus yang diharapkan mampu membangkitkan bisnis pariwisata.

Kafe bus di Kota Malang, salah satunya NgopiUklam87. Ngopi dalam bus sembari keliling wisata Kota Malang.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Kafe bus di Kota Malang, salah satunya NgopiUklam87. Ngopi dalam bus sembari keliling wisata Kota Malang.

Kerja sama dengan kafe dan distro

Terkait kafe yang diajak kerja sama, kata Amanda, mereka memilih mana yang selalu banyak peminatnya di Malang. Terpilihlah Amstirdam Coffee & Roastery.

"Kopi harganya terjangkau, masuk akal. Terus mau kerja sama," ujar Amanda.

Amstirdam Coffee kerap mengunggah postingan edukasi terkait bisnis kafe melalui Instagramnya, kata Amanda, dan juga progres penjualan mereka. Faktor ini juga menjadi pertimbangan bagi Pandawa87.

Menurutnya, harga yang dikeluarkan untuk naik kafe bus NgopiUklam87 sebesar Rp 50.000 sebanding dengan apa yang pelanggan dapatkan. Kopi enak, snack, dan bisa jalan-jalan dalam bus dengan kursi dan meja nyaman.

Sementara untuk Realizm87 yang bergerak dalam bidang clothing, bertanggung jawab untuk desain mulai dari poster digital sampai tiket. Mereka pun menyediakan voucher untuk pelanggan yang mengunggah foto ketika ikut NgopiUklam87.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com