Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan di Nasi Tempong Mbok Wah Banyuwangi pada Era New Normal, Seperti Apa Aturannya?

Kompas.com - 05/07/2020, 22:10 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Nasi atau sego tempong, kuliner pedas khas Banyuwangi yang wajib dicoba saat berkunjung ke kota asal Tari Gandrung ini.

Baca juga: Sego Tempong, Kekayaan Rasa Banyuwangi

Nasi tempong yang berisi nasi putih, tempe, tahu, ikan asin, sayuran rebus seperti bayam, kol, dan terong. Tentunya ditambah sambal yang menjadi ciri khas kuliner pedas ini.

Istimewanya, sambal baru diulek saat ada yang pesan nasi tempong sehingga lebih terasa pedas dan segar yang seolah 'menampar' lidah. Sesuai namanya, 'tempong' dari Bahasa Osing Banyuwangi berarti 'tampar'.

Pada era new normal ini, seperti apa rasanya makan di warung nasi tempong?

Pekerja di Nasi Tempong Mbok Wah memakai alat perlindungan diri. DOK. BIRO KOMUNIKASI KEMENPAREKRAF Pekerja di Nasi Tempong Mbok Wah memakai alat perlindungan diri.

Protokol new normal di Nasi Tempong Mbok Wah

Melansir siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (5/7/2020), penjual nasi tempong di Banyuwangi sudah mulai beroperasi kembali dengan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Panduan Makan di Restoran pada Era New Normal

Salah satunya adalah Nasi Tempong Mbok Wah yang sangat legendaris. Berlokasi di Jalan Gembrung Nomor 220, Glagah, Bakungan, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut Towi, pengelola rumah makan Sego Tempong Mbok Wah, warung ini bisa menghabiskan lima kilogram cabai rawit untuk sambal.

Namun sejak pandemi COVID-19, jumlahnya tidak seperti biasanya karena jumlah pengunjung menurun drastis. Bahkan ia harus menutup usahanya dalam waktu yang cukup lama.

Pelanggan diwajibkan cuci tangan sebelum masuk area Nasi Tempong Mbok Wah. DOK. BIRO KOMUNIKASI KEMENPAREKRAF Pelanggan diwajibkan cuci tangan sebelum masuk area Nasi Tempong Mbok Wah.

"Semua karyawan yang masuk dipastikan kesehatannya, dengan cek suhu tubuh dan menggunakan masker dan pelindung wajah. Tempat cuci tangan dan hand sanitizer juga kami siapkan di setiap area rumah makan," kata Towi yang juga adik dari Mbok Wah.

Pilihan menu Nasi Tempong Mbok Wah

Nasi Tempong Mbok Wah menyajikan beragam lauk seperti ikan goreng, udang goreng tepung, paru, cumi hitam, dan sate telur puyuh serta aneka sayuran rebus.

Sambal khas nasi tempong. DOK. BIRO KOMUNIKASI KEMENPAREKRAF Sambal khas nasi tempong.

Keistimewaan di sini terletak pada sambal yang diulek di atas cobek berukuran besar. Sambal ini dibuat dadakan saat pelanggan datang.

"Kunci dari kesegaran sambal ini memang yang dibuat baru, saat pelanggan datang. Sehingga rasanya akan selalu segar," ujar Towi.

Selain sambal, semua bahan nasi tempong juga harus segar. Oleh karena itu, Nasi Tempong Mbok Wah selalu menyiapkan bahan baru. Pasalnya kalau diinapkan, rasa bahan akan berubah.

Sementara itu, saat ini Banyuwangi telah memasuki fase pemulihan yang diisi dengan edukasi dan sosialisasi tentang protokol yang akan berlaku di masa "new normal" kepada para stakeholder pariwisata daerah.

Pemkab Banyuwangi juga telah memberikan pendampingan dan sertifikasi kesehatan termasuk restoran dan warung rakyat.

"Dengan sertifikasi ini, kami berharap wisatawan yang datang merasa nyaman dan aman menikmati kuliner di warung rakyat," kata Azwar Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com