Menurut William, daging merah adalah salah satu bahan kunci dalam rendang. Juga santan lokal yang menyumbang 24 persen kandungan lemak, serta cabai keriting.
“Rendang di Sumatera Barat adalah warisan yang memiliki karakternya sendiri dan begitu banyak jenis, lebih dari 200 jenis," jelas William.
William memuji Ramsay yang banyak belajar dan mencoba banyak hal dari banyak tempat di Sumatera Barat.
Baca juga: Profil William Wongso, Diplomat Rendang yang Jadi Mentor Gordon Ramsay
Ia juga menjelaskan rendang yang dimasak menggunakan resep yang sama teapi dimasak dengan cara atau waktu yang berbeda akan punya rasa yang berbeda.
Warnanya akan berubah dari kari kuning, cokelat, ke cokelat gelap cenderung hitam, barulah itu jadi rendang.
“Rendang versi Gordon adalah yang kamu sebut ada di antara tahap kalio dan rendang. Saya menyarankan dia untuk berhenti di tahap ini sehingga ia bisa menyimpannya di freezer dan nantinya bisa dimasak kembali jika ia mau membuat rendang," jelas William.
"Karena jika sudah jadi rendang, kamu tidak bisa kembali ke tahap kalio di mana daging begitu creamy, lembut, dan halus. Orang lokal biasanya memasak daging lebih kering sebagai cara untuk mengawetkannya,” lanjutnya.
Baca juga: Rendang dan Pangkatnya yang Tinggi dalam Khazanah Kuliner Minang
William juga jadi orang yang menyarankan para produser untuk fokus pada Sumatera Barat ketika mereka bingung destinasi mana yang harus dieksplor di Indonesia.
“Saya langsung bilang mereka untuk eksplor Sumatera Barat karena kompleksitas budayanya begitu unik" jelas Wlliam.
Apalagi menurutnya budaya makannan Minang juga dikenal di seluruh Indonesia. Dia juga menyarankan produser untuk membuka tayangan dengan makan bajamba.
"Sangat spektakuler," kata William.
The Jakarta Post diundang langsung oleh tim National Geographic selama proses syuting dari 21-23 Januari 2020 di Sumatera Barat.
Berita ini sudah tayang di The Jakarta Post dengan judul," Gordon Ramsay 'can't wait' to put beef 'rendang' on his restaurant's menu,"
Penulis: KESHIE HERNITANINGTYAS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.