Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu-satunya Tempat untuk Cicipi Salak Condet Jakarta yang Langka

Kompas.com - 24/06/2020, 17:18 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Jakarta juga punya kawasan agrowisata atau cagar buah yang cukup luas, tepatnya di kawasan Condet, Jakarta Timur.

Namanya Cagar Buah Condet. Kawasan ini jadi salah satu destinasi dalam tur virtual Budaya dan Kuliner Betawi yang diselenggarakan oleh Atourin bekerja sama dengan Wisata Kreatif Jakarta pada Senin (22/6/2020).

Ira Lathief, pendiri Wisata Kreatif Jakarta sekaligus pemandu dalam tur virtual menjelaskan bahwa kawasan Condet merupakan salah satu kawasan pemukiman masyarakat Betawi sejak dahulu.

Baca juga: 9 Tempat di Jakarta untuk Mengenal Kuliner dan Budaya Betawi

“Dulu saat zaman Gubernur Ali Sadikin, kawasan ini sudah ada wacana mau dijadikan kawasan budaya Betawi kayak Setu Babakan. Tapi prosesnya itu lama dan alot. Akhirnya dipindah lah ke Setu Babakan,” kata Ira.

Dalam tur virtual ini, Ira tak sendirian. Ada pula Reza Permadi Halim, Founder Atourin yang memperlihatkan foto-foto serta penampakan kawasan Condet dengan menggunakan Google Maps Street View.

Peserta tur pun seakan benar-benar dibawa menjelajahi kawasan Condet.

Kawasan Condet dahulu terkenal memiliki banyak sekali lahan yang diisi pohon salak Condet.

Namun kini, karena warga lokal banyak yang menjual lahannya, kebun pohon salak Condet pun hanya tersisa sedikit saja.

Baca juga: Asal Usul Bir Pletok, Bir Tanpa Alkohol Khas Betawi

Sisanya hanya sekitar satu hektar yang akhirnya dijadikan cagar buah Condet ini.

Salak Condet yang langka pun sudah sulit sekali ditemukan di pasaran, bahkan cenderung tak ada sama sekali.

Pohon duku berusia 100 tahun di Cagar Buah CondetKOMPAS.com/Ryana Aryadita Pohon duku berusia 100 tahun di Cagar Buah Condet

“Kalau mau coba salak Condet yang harus ke sini atau biasanya ada di hotel bintang lima. Karena tempat ini sudah dilindungi dan dikelola pemerintah," jelas Ira.

Ia menjelaskan panen buah biasanya dijual untuk kalangan tertentu. Umumnya untuk promosi pariwisata atau kantor pemerintahan.

Reza menunjukkan beberapa foto di seputar cagar buah Condet. Selain pohon salak, di sana juga ada pohon duku Condet.

Baca juga: Apa Bedanya Laksa Betawi dengan Laksa Sumatera?

“Salak ini cita rasanya lebih manis daripada salak pondoh. Buahnya juga lebih besar daripada salak pondoh. Kita bisa lihat langsung buah dan makan juga di sana tapi tidak bisa di bawa pulang,” terang Ira.

Biasanya, cagar buah Condet ini memang tak terlalu ramai dikunjungi pengunjung baik hari biasa atau pun akhir pekan.

Pasalnya, tempat tersebut menurut Ira belum mendapatkan promosi yang cukup gencar sehingga banyak orang tak tahu.

Baca juga: Sayur Besan dan Filosofi dalam Pernikahan Betawi

Itu tentu saja sangat disayangkan karena cagar buah ini tak memungut biaya tiket masuk sama sekali alias gratis.

Wisata Kreatif Jakarta sendiri sempat mengadakan beberapa tur ke cagar buah tersebut cukup rutin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com