Mau minuman yang hangat-hangat? Ronde Alkateri bisa jadi pilihan. Ronde Alkateri termasuk salah satu kuliner legendaris Bandung. Pasalnya, Ronde Alkateri telah berdiri sejak tahun 1984.
Berlokasi di Jalan Alkateri, tak jauh dari Alun-alun Bandung, kamu bisa mencoba ronde jahe tradisional yang nikmat.
Kamu bisa pilih bola-bola ronde besar atau kecil warna warni dan dipadukan dengan kuah gula merah atau gula putih. Bola-bola yang besar berisi isian kacang yang manis dan gurih.
Sesuai namanya, nasi ini memang hanya buka di malam hari sampai dini hari. Nama Kalong sendiri dalam bahasa Sunda artinya kelelawar.
Baca juga: 5 Resep Viral Kekinian di TikTok, dari Pie Susu Teflon sampai Nasi Liwet KFC
Terletak di Jalan Riau atau Jalan RE Martadinata, Nasi Kalong menyajikan aneka makanan khas Sunda yang segar. Tak lupa, rasa sambalnya juga juara.
Harga Nasi Kalong juga terbilang murah, mulai dari Rp 15.000-an saja.
Bukan sekadar perkedel biasa, Perkedel Bondon dimasak di atas bara api arang yang memberikan keunikan tersendiri pada rasa yang dihasilkan.
Terletak tak jauh dari Stasiun Bandung, tepatnya di Jalan Kebun Jati, Perkedel Bondon sudah bediri sejak 1982. Rasanya legendaris, dan murah di kantong.
Saking banyak penggemarnya, kamu harus rela antre beberapa lama untuk bisa mendapatkan perkedel ini.
Bagi kamu yang mencari hidangan makanan berat khas Sunda lengkap dengan lalapan, nasi merah, dan sambal terasi yang nendang maka kawasan Punclut jadi jawabannya.
Kawasan ini terletak sekitar 7 kilometer dari pusat kota, ke arah Jalan Ciumbuleuit hampir mengarah ke Lembang.
Baca juga: 10 Sajian Wajib di Restoran Padang, Suka Makan yang Mana?
Di sini terdapat banyak sekali warung pinggir jalan yang menawarkan aneka makanan khas Sunda, khususnya nasi timbel. Ada juga banyak kafe Instagramable di sana.
Selain makanan yang enak, kawasan ini juga menawarkan pemandangan indah dari ketinggian.