Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa itu Tea Blend, Seni Meracik Teh Kekinian?

KOMPAS.com - Menyajikan segelas teh hangat tidak hanya sebatas perkara mencampur bahan teh dengan air.

Akan tetapi juga perihal seni meracik dan memadupadankan aneka bahan agar memperoleh hasil racikan yang diinginkan. Seni meracik teh ini disebut juga dengan tea blending.

Ahli teh sekaligus Founder Indonesia Tea Institute Ratna Somantari mengatakan bahwa apapun yang dapat dikonsumsi dan diseduh seperti teh, maka dapat dikreasikan menjadi tea blend.

"Variasi tea blend itu sangat banyak, pembuatannya tergantung imajinasi dan inovasi yang meraciknya," kata Ratna saat kelas Tea Blending Jakarta Tea Passport di Lemondishcofish, Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/7/2022).

  • Festival Teh Jakarta Tea Passport Dilaksanakan 30-31 Juli 2022
  • Sejarah Afternoon Tea, Dulu Hanya Dilakukan Bangsawan di Inggris

Lebih lanjut dijelaskan beberapa bahan yang umum digunakan untuk membuat tea blend di antaranya seperti buah, bunga, dan tumbuhan herbal yang dikeringkan.

Menambahkan dari buku "Tea Blending: Panduan Meracik Teh dengan Bunga, Bah, Herbal, & Rempah" (2022) karya Ratna Somantari, eksistensi tea blend saat ini mulai populer di berbagai kalangan.

Hal ini karena teh tidak hanya menarik dari segi minuman kesehatan, tetapi juga menarik dari segi penampilan.

"Kalangan milenial banyak yang menyukai tea blend, karena tampilannya yang menarik dengan aroma, rasa, dan warna yang sesuai selera mereka," katanya.

Kamu pernah melihat racikan teh yang kerap dipasarkan dalam jumlah besar di pasaran? Teh tersebut termasuk ke dalam produk tea blend.

Rasa, kualitas, dan aroma yang dihasilkan oleh produk tea blend umumnya sama, karena produk tea blend dibuat memang bertujuan untuk menciptakan konsistensi, dan diproduksi dalam skala besar. 

Ratna mengatakan bahwa variasi tea blend memungkinkan terciptanya jumlah racikan teh yang tidak terbatas, sehingga ini dapat menguntungkan dari segi komersial. 

"Produk tea blending lebih mudah diterima oleh orang yang awam, maka sangat tepat dijadikan sebagai cara memperkenalkan teh kepada non-tea consumers," katanya.

Lain halnya dengan single origin, jenis racikan teh ini menghasilkan rasa dan aroma yang tidak persis sama dari waktu ke waktu. Hal ini karena produk yang dihasilkan dipengaruhi oleh faktor alam.

Oleh karena itu single origin biasanya hanya dijual dan dinikmati oleh kalangan yang menganggap minum teh sebagai suatu seni.

https://www.kompas.com/food/read/2022/08/07/171100175/apa-itu-tea-blend-seni-meracik-teh-kekinian-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke