Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan di Swiss dari Rasa sampai Harga, Apa Cocok untuk Orang Indonesia?

KOMPAS.com - Makanan adalah salah satu faktor yang menjadi pertimbangan saat berwisata ke luar negeri. 

Jenis, rasa, harga, dan ketersediaan bahan untuk masak, biasanya menjadi pertimbangan bagi wisatawan.  

Tak pelak, makanan bisa jadi penentu faktor liburan berjalan dengan lancar. Sebab ada sebuah frasa populer di Indonesia, perut kenyang maka hati senang. 

Begitu pula saat berkunjung ke Swiss, tidak ada salahnya untuk mencari tahu soal makanan di sana. 

Berikut Kompas.com rangkum informasi soal makanan di Swiss, melalui pengalaman saat menjadi STS Winter Magic Tour 3-10 Maret 2022. 

Cara Bikin Visa ke Swiss, Kini Bebas Karantina untuk Turis Indonesia

1. Makanan khas Swiss 

Swiss merupakan negara yang letaknya strategis di Eropa, dekat dengan Jerman, Italia, dan Perancis. Oleh karena itu, mudah sekali menemukan makanan dari tiga negara tersebut di Swiss. 

Hampir di semua restoran dengan menu umum, menjual makanan dari tiga negara ini. 

Namun, jika bicara makanan khas Swiss ada rosti yaitu makanan sumber kabohidrat dari bahan kentang. Bentuk rosti mirip dadar telur, tetapi isiannya adalah kentang parut yang didadar garing. 

Rosti biasanya dijadikan makanan pendamping, misalnya steak. Namun, rosti juga bisa jadi makanan utama dengan ditambahan keju, telur, atau ham di atasnya. 

Makanan khas Swiss lainnya adalah cheese fondue atau keju leleh dimasak di panci besi. Umumnya disantap dengan kentang mini rebus dan potongan roti. 

Ada juga raclete, keju leleh yang dituangkan di atas bahan makanan di piring saji. 

Swiss juga punya sosis bernama cervelats yang biasanya terbuat dari daging sapi muda dan daging babi. 

"Makanan khas orang pegunungan dan lembah Swiss biasanya adalah makanan yang berat dan mengenyangkan, karena dahulu rata-rata adalah petani di medan yang berat," kata Susie, pemandu wisata di St. Moritz. 

Swiss juga terkenal dengan produk susu seperti roti, mentega, keju, dan yoghurt yang nikmat, karena peternakan sapi berkualitas hasil dari pangan sapi yang baik.

Swiss tidak memiliki laut, oleh karena itu protein hewani darat lebih populer. Namun demikian, udang dan ikan jenis tertentu mudah ditemui di restoran.

Secara rasa, makanan Swiss mudah dinikmati lidah saya (kembali lagi, rasa makanan adalah subjektif). Rasanya mirip makanan barat yang dijual di restoran-restoran daerah Jakarta. 

Secara porsi, makanan di Swiss terbilang besar. Porsinya dua kali lipat lebih besar dari porsi  makanan barat di restoran daerah Jakarta. 

  • Pengalaman Naik Glacier Express, Kereta Panorama Premium di Swiss
  • Main Kayak di Danau Tempat Syuting Drama Korea CLOY di Swiss 

2. Harga makanan di Swiss

Dari pengalaman Kompas.com, harga makanan utama di Swiss berkisar 20-25 Frank Swiss atau setara Rp 300.000 - Rp 385.000 per porsi di restoran biasa. 

Khusus untuk makanan seperti fondue harganya rata-rata 30 Frank Swiss atau setara Rp 450.000. Tentunya harga makanan bisa lebih mahal jika kamu berkunjung ke restoran mewah.

3. Minuman di Swiss

Air keran dan air mancur di Swiss bisa diminum dan gratis (kecuali air keran di moda transportasi). Dari pengalaman Kompas.com air keran di Swiss sangat jernih dan rasanya adem di tenggorokan. 

Sementara itu kalau kamu memesan air minum di Swiss pilhannya ada still water (air tanpa gas) dan mineral water (nama lainnya sparkling water atau air tanpa gas). 

Still water tetap dikenakan biaya di Swiss, biasanya dihitung murah atau uang tersebut akan disumbangkan oleh restoran. 

Secangkir kopi di Swiss rata-rata harganya tiga Frank Swiss atau setara Rp 45.000. 

Kamu bisa mengirit pos bujet makan selama liburan di Swiss. Cara termudah adalah masak sendiri.

Supermarket di Swiss mudah ditemui khususnya di lokasi strategis seperti basement stasiun besar. 

Produk sayur, buah, dan daging di Swiss berkualitas tinggi dan segar. 

Apalagi jika kamu bepergian dengan keluarga yang sulit makan makanan ala barat, bawalah bumbu masak instan dari Tanah Air. 

Bagi kamu yang tidak ingin repot masak, ada beberapa kiat menghemat pos belanja makanan.

Pertama jangan makan di restoran, pilihlah makan di kafetaria (biasanya menjual makanan prasmanan siap saji) harganya berkisar 10-15 Frank Swiss setara Rp 150.00- Rp 230.000.

Kafetaria ini bisa ditemui di dalam satasiun atau kawasan sekitar stasiun. 

  • 6 Aktivitas Wisata di Swiss untuk Keluarga Saat Musim Semi
  • Naik Kereta Panorama Bernina Express di Swiss, Jalurnya Diakui UNESCO

Beberapa kafetaria tidak menyediakan tempat duduk untuk bersantap di tempat. Kamu bisa menyantap makanan ini di penginapan atau di taman. 

Pilihan lain karena porsi makanan di Swiss yang besar, makan sandwich, kebab, bagel isi, atau burger yang siap saji sebenarnya cukup kenyang. 

Kisaran harga jenis makanan siap saji ini 7-15 Frank Swiss atau setara Rp 100.000 - Rp 230.000.  Jenis makanan siap saji ini bisa dibeli di toko roti dan minimarket. 

Selanjutnya cara irit pos bujet makanan adalah makan sup pakai roti (cara ini tidak disarankan bagi kamu yang mudah lapar). 

Ada banyak restoran sup (menunya hanya sup) di Swiss, harganya mulai 6-10 Frank Swiss atau Rp 92.000 - Rp 150.000. 

Jangan lupa membeli roti di mini market kisarannya harga 2-3 Frank Swiss atau Rp 30.000 - Rp 45.000. Roti di Swiss semuanya lezat karena negara ini terkenal akan penghasil produk olahan susu berkualitas tinggi. 

https://www.kompas.com/food/read/2022/03/30/200200875/makan-di-swiss-dari-rasa-sampai-harga-apa-cocok-untuk-orang-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke