Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Sukses Geprek Bu Made Yogyakarta, Olah 50 Kg Ayam Per Hari

KOMPAS.com - Ayam geprek merupakan kreasi ayam yang cukup populer. Sajian ini banyak ditemukan di Yogyakarta. Salah satu penjual yang terkenal yaitu Ayam Geprek Bu Made. 

Ayam Geprek Bu Made terkenal dengan menu ayam geprek yang disajikan bersama kuah tongseng. 

Setiap hari warung ayam geprek ini ramai pembeli. Pelanggangnya pun tak hanya warga Yogyakarta tapi juga wisatawan dari berbagai kota. 

  • 15 Ayam Geprek Enak di Yogyakarta dengan Harga Terjangkau
  • Resep Ayam Geprek Sambal Bawang, Crispy dan Pedas Mantap!

Bu Made, pemilik usaha Ayam Geprek Bu Made kepada Kompas.com turut menceritakan bagaimana perkembangan usahanya. Berikut uraiannya.

Kisah awal Ayam Geprek Bu Made 

Ayam Geprek Bu Made sudah ada sejak 2005. Sebelum menempati warung yang sekarang, mulanya Ayam Geprek Bu Made hanyalah warung tenda biasa. 

Made menuturkan bahwa kala itu ia hanya bisa berjualan sekitar tiga kilogram ayam. Namun lambat-laun penjualannya meningkat.  

"Saya bukanya itu tahun 2005, awalnya itu saya cuma bawa tiga kilo. Itu tutupnya jam 7 malam. Dulu di depan sini, masih pakai tenda," kata Made kepada Kompas.com, Minggu (23/01/2022). 

"Seiring berjalannya waktu setiap habis Lebaran mesti ada kenaikan grafik. Naik tiga kilo, tiga kilo, gitu. Bertahap tapi naiknya," tambahnya. 

Made menjelaskan bahwa warung ayam gepreknya mulai ramai sekitar 2017. Menurut Made, peran foodgram atau reviewer di media sosial turut membantu pengembangan usahanya. 

"Ramai itu tahun 2017 sampai sekarang. Semenjak di media sosial itu semakin ramai, semakin banyak yang makan. Banyak yang posting-posting," tutur Made. 

Jika mulanya hanya bisa berjualan tiga kilogram ayam, kini Ayam Geprek Bu Made bisa menghabiskan hingga 50 kilogram per hari. 

Sebelumnya, pada 2017 penjualannya pun sudah mencapai 20 kilogram. 

"Tahun 2017 itu saya bawa ayam baru 20 kiloan, sekarang ini bawa sampai 50 kilo," ujar Made.

Kendati demikian Made sendiri tak menyangka bahwa usahanya akan seramai sekarang. 

"Saya pun tidak menyangka warung saya akan tenar, seramai ini," ungkapnya.

Walau populer dengan sajian ayam geprek tapi Made menjelaskan bahwa mulanya ia tak berjualan hidangan ini. Menu yang pertama kali dijual yaitu tongseng ayam dan ayam crispy.

Suatu ketika ada pelanggang yang datang untuk makan. Namun karena tongseng ayamnya habis, pelanggan tersebut lantas meminta Made untuk menggeprek ayam dan menyajikannya dengan kuah tongseng. 

  • Resep Ayam Geprek Mozarella, Bikin untuk Makan Malam
  • 10 Resep Lauk Serba Ayam buat Jualan, Ayam Geprek sampai Dimsum

Dari sinilah menu ayam geprek kuah tongseng ini muncul. Karena menurut pelanggan enak, menu ini lantas menyebar dari mulut ke mulut dan dikenal masyarakat. 

"Karena tongsengnya habis ada langganan saya dari Solo itu yang pertama kali sampai sekarang, kan ayam buat tongseng habis, terus bilang bu ini tolong digeprekin dikasih kuah tongseng," tutur Rudi. 

"Akhirnya berjalannya waktu itu enak itu, banyak orang menyebar enak itu enak. Saya lupa tahun berapa berubah menjadi geprek kuah tongseng ini," tambahnya. 

Warung Ayam Geprek Bu Made berlokasi di Jalan Wulung Nomor 26, Papringan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 

Jika penasaran dengan rasanya, kamu bisa mampir untuk mencicipinya. Jam bukanya setiap hari pukul 09.00-19.00 WIB. Namun pada akhir pekan pukul 16.00 WIB pun menunya sudah habis. 

https://www.kompas.com/food/read/2022/01/25/210700475/cerita-sukses-geprek-bu-made-yogyakarta-olah-50-kg-ayam-per-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke