Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tempe Movement, Upaya 3 Generasi Kenalkan Tempe Sebagai Superfood

KOMPAS.com - Tempe Movement, sebuah gerakan yang bertujuan untuk memberikan akses kepada lebih banyak orang tentang sumber makanan bergizi, ramah lingkungan, dan terjangkau.

Gerakan ini bermula dari Bapak Teknologi Pangan Indonesia, Prof. Florentinus Gregorius Winarno di Yogyakarta pada 2015.

Selanjutnya diikuti oleh dua orang keluarga lainnya, anak dan cucu Prof. FG Winarno, yaitu Wida Winarno dan Amadeus Driando Ahnan-Winarno.

Tempe Movement pertama kali muncul di media sosial pada tahun 2015. Namun, gerakan ini sudah dirancang sejak tahun 2014.

"Tempe Movement awalnya merupakan kelanjutan dari sebuah konferensi, yaitu International Conference on Tempe  2015 di Jogjakarta," tutur Driando.

Secara terpisah, ketiganya mendapat pencerahan bahwa tempe merupakan bahan makanan yang luar biasa (superfood).

Awal mula kemunculan Tempe Movement

"Saya waktu itu terobsesi body building kan, saya mau six pack, saya mau punya otot sebanyak-banyaknya dan lemak sedikit," kata Driando kepada Kompas.com, Rabu (19/5/2021).

Driando sudah mencoba berbagai macam sumber protein seperti susu, daging, dan telur. Namun, protein tersebut membuatnya enek.

Ia kemudian menemukan data ilmiah bahwa tempe memiliki potensi sebagai sumber protein yang sama seperti daging.

Kandungan protein dan kalsium pada tempe setara bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi.

Selain itu, kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi.

Dirinya mencoba untuk menyebarluaskan informasi baik seputar kandungan nutrisi pada teman-teman yang berusia muda.

Namun, teman-temannya tidak percaya dan mengganggap bahwa tempe bukanlah makanan yang keren dan relevan. Apalagi untuk asupan body building.

Sementara itu di tahun yang sama, ibu Driando, Wida Winarno sedang menjalani S2 dan mengikuti kuliah tentang fermentasi tradisional.

Dalam kuliahnya, Wida menemukan bahwa tempe memiliki manfaat yang luar biasa untuk pencernaan.

Di sisi lain, Prof. FG Winarno mengikuti semacam orasi ilmiah. Kolega Prof. fg Winarno juga mendapatKAN hasil penelitian terbaru tentang manfaat tempe untuk pencernaan.

Dari sana, mereka bertiga sepakat untuk membuat sesuatu. Ide awalnya adalah membentuk konferensi ilmiah. Driando berinisiatif membuat konferensi ilmiah untuk anak muda. 

Namun, setelah konferensi tersebut berakhir, Driando dan Ibunya berpikir bahwa dukungan untuk tempe ini seharusnya masih ada.

"Jangan sampai ini berenti di sini hanya di ranah ilmiah, oleh karena itu kita berubah formatnya menjadi gerakan," ujar Driando.

Melalui gerakan Tempe Movement, Driando bersama ibu dan kakeknya bisa menampung berbagai macam bidang untuk menggerakan misi yang sama dengan tujuan mempromosikan tempe.

Tempe Movement di media sosial

Pada 2015, Driando tidak sengaja mengunggah postingan dengan tagar tempechallenge untuk menantang diri sendiri dengan hanya mengonsumsi tempe sebagai sumber protein.

Saat itu, postingan tersebut bisa dikatakan viral sehingga ia berpikir bahwa media sosial bisa menjadi wadah yang tepat untuk mengenalkan tempe.

Driando lantas membuat akun Instagram dan Facebook untuk Tempe Movement dan mulai membuat ilustrasi kartun untuk menjelaskan manfaat tempe secara ilmiah.

Sementara Driando mengenalkan tempe melalui sosial media, sang ibu berkeliling untuk mengajarkan workshop tempe.

Mengenalkan tempe ke luar negeri

Saat kuliah di luar negeri, Driando mulai memperkenalkan tempe di Amerika Serikat dan negara sekitarnya yang juga dibantu oleh ibunya.

Hingga kini, Tempe Movement sudah mengenalkan tempe ke 13 negara termasuk Indonesia.

Ke-13 negara tersebut adalah Indonesia, Australia, Korea Selatan, Amerika, Inggris, India, Jerman, Prancis, Belanda, Spanyol, Ekuador, Brasil, dan Kanada.

Dari berbagai negara tersebut, Tempe Movement memiliki kolaborasi dengan beragam bentuk.

Ada beberapa negara yang mengundangnya untuk mengisi sebuah acara, ada juga negara yang memiliki satu pengurus untuk menekuni gerakan tempe di negara tersebut.

Sampai saat ini gerakan Tempe Movement masih terus berlanjut untuk mengumandangkan tempe sebagai superfood dari Indonesia. 

https://www.kompas.com/food/read/2021/05/19/171200375/tempe-movement-upaya-3-generasi-kenalkan-tempe-sebagai-superfood

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke