Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisnis Susu Pasteurisasi Rasa Kekinian, Bantu Peternak Sapi yang Terdampak Pandemi

Salah satu pilihan untuk menikmati susu pasteurisasi dengan aneka rasa kekinian adalah Selaksa Susu.

Jaka Indra (23) adalah sosok di balik Selaksa Susu. Lewat akun Instagram @selaksasusu, ia menawarkan aneka varian kekinian susu pasteurisasi.

Sebelumnya, susu pasteurisasi adalah susu yang dipanaskan dengan metode khusus dengan suhu 72-75 derajat celsius selama 15 detik.

Proses pemanasannya tidak menggunakan suhu setinggi yang digunakan pada susu UHT.

Selaksa Susu dimulai Jaka sejak Senin (9/11/2020). Salah satu alasan ia memulai usaha ini, karena melihat kondisi tetangganya yang berprofesi sebagai peternak.

Mereka mengalami krisis penjualan susu karena adanya pandemi Covid-19. Para peternak mampu memproduksi susu, tetapi tidak mampu untuk menjual ke masyarakat.

“Perlu dilakukan nilai tambah peternak dengan cara membuat produk olahan susu yang baru, unik, kekinian, dan bisa diterima oleh masyarakat,” papar Jaka pada Kompas.com, Rabu (14/9/2020).

Sistem bisnis

Selaksa Susu menawarkan produknya lewat platform online. Jaka menawarkan aneka susu pasteurisasi dengan varian rasa kekinian seperti Chocolate Hazelnut, Chocolate Swiss (Dark Chocolate), Taro, Thai Tea, Matcha Latte, sampai Kopi Susu Gula Aren.

Harganya bervariasi, mulai dari Rp 13.000 untuk varian original pasteurisasi ukuran 250 ml sampai dengan Rp 39.000 untuk varian aneka rasa ukuran 1 liter.

Selain lewat Instagram, ia juga menawarkan susunya lewat marketplace. Jaka juga menjual bahan baku berupa susu murni original, gula aren 100 persen murni, dan perasa khusus untuk minuman susu.

Para peternak sapi di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat akan mengirimkan stok susu pada Jaka setiap 1-3 hari sekali. Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah permintaan.

Pasalnya susu pasteurisasi ini benar-benar produk organik, tidak ada tambahan bahan pengawet. Jaka tidak bisa menyimpan terlalu banyak stok susu karena tidak bisa awet terlalu lama.

Susu sebelumnya sudah disterilkan dengan mesin pasteurisasi khusus dengan teknologi modern yang terdapat di peternakan sapi di Pamijahan.

Setelah terpasteurisasi, susu kemudian dikirimkan sesuai permintaan Jaka.

“Susu yang sudah disterilkan oleh mesin artinya sudah siap dikonsumsi. Langsung bisa diminum oleh konsumen. Bisa ditambah racikan gula, cokelat, dan varian rasa lainnya. Seperti barista di kedai kopi pada umumnya,” jelas Jaka.

Nantinya ia akan mengirimkan susu sesuai pesanan. Sejauh ini, ia bisa mengirimkan susu produksinya ke area sekitar Jabodetabek bahkan hingga Bandung.

Kondisi bisnis

Selama pandemi Covid-19, kondisi bisnis susu ini dirasa Jaka cukup sulit. Pasalnya, permintaan masyarakat terhadap susu sedang menurun.

“Sangat sulit. Harus melakukan strategi yang intens untuk mempertahankan bisnis salah satunya dengan cara memanfaatkan jaringan online dan minta promote lewat teman sekolah,” tutur Jaka.

Dalam sehari, ia biasa menjual sekitar tiga sampai lima liter. Tergantung dengan ramainya permintaan.

Salah satu penyebab daya beli yang kurang menurutnya adalah adanya ongkos kirim yang relatif mahal.

Pasalnya produk ini memerlukan pengemasan khusus yang mengharuskan susu tetap dalam keadaan dingin agar tetap segar sampai tujuan. Jika dikirim ke luar kota, tentu saja harga ongkos kirimnya jadi relatif mahal.

Namun sejauh ini, ia mengaku omzetnya sudah cukup baik. Saat itu, ia mengeluarkan modal kerja sekitar Rp 5 juta sudah termasuk berbagai peralatan seperti gelas ukur, kotak es, sparepart mesin, botol, hingga persediaan kemasan.

Kini omzetnya per bulan bisa mencapai Rp 2,3 juta.

Mencoba susu varian rasa kekinian

Kompas.com berkesempatan untuk mencicipi produk dari Selaksa Susu ini. Tepatnya produk susu pasteurisasi segar original dan varian rasa taro atau talas.

Susu rasa original punya rasa seperti susu pasteurisasi pada umumnya. Rasanya segar dan lebih ringan daripada susu UHT.

Sementara susu dengan varian rasa talas punya rasa manis dengan aroma talas yang khas.

Rasa manisnya tidak terlampau kuat. Cukup seimbang dengan rasa creamy susu. Tak itu saja, rasanya juga cukup ringan sehingga tidak membuat enek.

Karena dibuat dengan cara pasteurisasi, masa ketahanan susu ini cenderung pendek. Pada botol dituliskan masa kadaluarsa sekitar tiga hari dari tanggal produksi.

Namun menurut Jaka, jika dimasukkan ke dalam lemari pendingin maka susu bisa kuat sekitar 5-7 hari. Sebaiknya habiskan susu secepatnya agar rasanya tetap segar.

Bagi kamu yang tertarik mencoba, bisa mengunjungi akun Instagram @selaksasusu dan melakukan pemesanan lewat WhatsApp yang tertera.

https://www.kompas.com/food/read/2020/10/19/120700975/bisnis-susu-pasteurisasi-rasa-kekinian-bantu-peternak-sapi-yang-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke