Sejak 1 Mei, Bus AKAP dan AKDP Tidak Beroperasi

Kompas.com - 08/05/2012, 22:10 WIB
Adi Sucipto

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Sampai dengan Selasa (8/5/2012) ini bus antarkota antarprovinsi trayek Semarang-Surabaya masih mogok. Pemogokan awak bus berlangsung sejak 1 Mei lalu.

Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) trayek Bojonegoro-Surabaya dan Tuban-Surabaya, juga belum beroperasi.

Kondisi itu membuat pengguna bus dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik resah, karena menghambat mobilitas mereka dan biaya transportasi yang dikeluarkan dengan menggunakan mobil angkutan umum lain, menjadi berlipat.

Tarif bus AKDP Bojonegoro-terminal Tambak Oso Wilangun (TOW) Surabaya biasanya hanya Rp 14.000-Rp 15.00 0 per orang. Akibat pemogokan warga Bojonegoro harus naik mobil angkutan umum lain Rp 5.000 sampai Babat.

Agar tidak menunggu penumpang penuh dan segera cepat sampai tujuan penumpang harus ganti angkutandari Babat ke Surabaya Rp 20.000.   

 

Bus AKDP Bojonegoro-Surabaya sempat beroperasi pada Senin, tetapi kembali tidak beroperasi karena diprotes awak bus AKAP Semarang-Surabaya.

Salah seorang awak bus menuturkan, bus AKDP baik dari Tuban maupun Bojonegoro memutuskan tidak beroperasi dulu sampai situasi kondusif.

Sebelumnya bus sempat beroperasi, karena kasihan banyak warga masyarakat yang kesusahan dan telantar, seperti dituturkan sopir PO Dali Mas jurusan Bojonegoro-Surabaya. Warga kesulitan mendapatkan angkutan dan harus mengeluarkan ongkos tiga kali lipat.

Sebagian besar warga berharap, konflik terminal Tambak Oso Wilangun tidak berlarut-larut, karena merugikan masyarakat dan memicu perselisihan antarawak bus AKDP dan AKAP.

"Polisi dan pemerintah diharapkan membuat kebijakan secepatnya, agar persolan itu tidak berlarut-larut, kata" Eka (36) warga Bojonegor, yang merasa dirugikan dengan tidak beroperasinya bus sepekan lebih.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Rajekwesi, Bojonegoro, Edi Subroto, menyebutkan saat ini di Bojonegoro yang beroperasi hanya bus jurusan Bojonegoro-Tuban, Bojonegoro-Cepu, Bojonegoro-Nganjuk, dan Bojonegoro-Ngawi.

Pihaknya menyediakan tiga minibus dan 75 mobil penumpang umum yang mendapatkan izin insindental dari Dinas Perhubungan Bojonegoro, untuk mengangkut penumpang dari Bojonegoro ke Surabaya. Namun masyarakat tetap merasa dirugikan karena ongkos yang dikeluarkan lebih tinggi dan waktunya lebih lama.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com