KOMPAS.com - Meraih IPK tinggi tentu menjadi impian para mahasiswa saat lulus kulah. Tapi, rasanya akan berbeda jika mendapatkan pengakuan lain dari kampus.
Seperti dialami oleh lulusan Politeknik Negeri Semarang (Polines), Aissya Embun Setyasih. Dia meraih IPK 3,98 dan dinobatkan sebagai Lulusan Terdisiplin pada wisuda ke-52 Polines, beberapa waktu lalu.
Ternyata, selama kuliah di Polines Embun sama sekali tidak pernah alpa, nihil izin sakit, serta tidak pernah izin meninggalkan kuliah sekalipun. Tak heran jika dia berhasil meraih IPK hampir sempurna.
Mahasiswa lulusan Prodi D3 Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektronika tersebut mengaku terkejut sekaligus bangga mendapatkan predikat sebagai lulusan terdisiplin.
Baca juga: Anak Pekerja Serabutan Jadi Lulusan Terbaik PENS IPK 3,98, Sudah Kerja Sebelum Wisuda
Sejak pertama kali masuk di Polnes, Embun mengaku sama sekali tidak berambisi untuk meraih predikat tersebut. Bahkan, menurutnya, ia tidak mengetahui ada penghargaan “Lulusan Terdisiplin” bagi lulusan.
"Yang pertama tentu saya sangat bangga dan senang karena tidak menyangka. Informasi ini baru saya ketahui saat kemarin gladi bersih. Saya benar-benar kaget," ujar Embun, dilansir dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Selasa (3/10/2023).
Ia mengatakan bahwa kuliah di Polines sangat mendukung dan dapat menuntut kedisiplinan bagi para mahasiswa.
"Itu sebenarnya kalau di saya pribadi lebih ke belajar saja, karena ada mata kuliah yang menurut saya susah, ada mata kuliah yang menurut saya gampang. Sebenarnya tidak menyangka juga bisa mendapat nilai seperti itu, tetapi tetap bersyukur mendapat nilai yang baik," jelasnya.
Meski demikian, ia telah menunjukkan keunggulannya dengan nilai IPK yang hampir sempurna. Embun juga mengaku tidak hanya berfokus di pendidikan saja, tetapi juga tetap mengikuti kegiatan di luar perkuliahannya.
Baca juga: Reza Raih IPK 4 meski Kuliah Sambil Kerja
"Di Politeknik Negeri Semarang ini kan pasti diharapkan juga memiliki keterampilan di organisasi. Kebetulan saya ikut di organisasi daerah (Orda), jadi bendahara umum waktu itu. Jadi, walaupun perkuliahan ditekuni, namun organisasi juga masih berjalan," terang dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.