KOMPAS.com - Setiap tanggal 1 Oktober 2023 masyarakat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Hari kesaktian Pancasila merupakan peringatan momentum peristiwa Gerakan 30 September yang ditandai dengan gugurnya para pahlawan. Peristiwa ini sebelumnya disebut G-30-S PKI.
Sementara, setiap tahunnya masyarakat juga memperingati Hari Lahir Pancasila. Peringatan ini dilakukan setiap tanggal 1 Juni.
Baca juga: Profil 10 Pahlawan Revolusi yang Gugur pada Peristiwa G-30-S
Memiliki nama yang mirip, tetapi sejarah Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila berbeda.
Hari Lahir Pancasila berkaitan dengan sejarah perumusan dasar negara Republik Indonesia.
Peringatan ini merujuk pada momen sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.
Perumusan dasar negara ini dilakukan setelah adanya pemberian janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944.
Dilansir dari laman Kemdikbud, pada saat rapat BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan pidato yang kemudian dikenal sebagai “Pancasila Speech”.
Baca juga: Menguak Kebenaran Sejarah G-30-S dari 4 Buku
Berbagai tokoh bangsa hadir dan turut memberikan gagasannya tentang dasar negara yang akan menjadi dasarnya Indonesia merdeka. Di antaranya adalah Moh. Yamin, R.A.A. Wiranatakoesoema, K.R.MT.H. Woerjaningrat, Soesanto Tirtoprodjo, Drs. Moh. Hatta, Soepomo, R. Abdoelrahim Pratalykrama dan tak ketinggalan Ir. Soekarno.
Semua tokoh tersebut memberikan sumbangsih ide dan gagasan tentang pokok-pokok dasar negara Indonesia. Seperti Mr. Moh. Yamin yang mengusulkan tiga poin yaitu Permusyawaratan, Kebijaksanaan, dan Ketuhanan. R.A.A Wiranatakoesoema mengusulkan tentang rasa persatuan, Woerjaningrat mengusulkan bahwa kemerdekaan harus bersendi kekeluargaan bangsa Indonesia, dan lain sebagainya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.