KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud Ristek, Suharti mengatakan sekolah negeri masih memerlukan 601.286 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2023.
Namun, formasi guru PPPK yang diberikan pemerintah daerah (Pemda) tidak besar.
Baca juga: Kemendikbud: Sistem Zonasi Dihapus Tidak Selesaikan Masalah PPDB
"Kita butuh guru untuk mengisi di sekolah negeri 600 ribu guru PPPK, tapi yang diajukan cuma 296.059 atau 49 persen dari total yang diajukan pada 2023. Jadi masih kekurangan guru di sekolah negeri," kata Suharti ditemui dalam acara "FGD Media Expose RPJPN 2025-2045 Bidang Kesehatan dan Pendidikan" di Menara Bappenas, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Formasi yang diusulkan Pemda di tahun 2023 terbilang kecil, bila dibandingkan pada 2022 dan 2021.
Dari data Kemendikbud, sebanyak 781.844 guru PPPK yang dibutuhkan untuk mengisi sekolah negeri pada 2022. Sedangkan formasi yang dibutuhkan hanya 319.029 atau 41 persen dari total yang dibutuhkan.
Sementara pada 2021, guru PPPK yang dibutuhkan sebanyak 1.244.961 orang. Namun, formasi yang diberikan pemda hanya 506.252 guru PPPK atau setara 44 persen dari total yang dibutuhkan.
Baca juga: Lebih dari 290.000 Sekolah Telah Gunakan Kurikulum Merdeka
Dia mengungkapkan dari hasil seleksi guru PPPK pada 2022, hanya 250.432 guru PPPK yang lulus atau sekitar 78 persen dari total 319.029 guru PPPK yang disodorkan oleh pemda.
Di angka itu terlihat, dari total 10 kebutuhan guru PPPK, hanya 4 formasi yang diajukan oleh pemda dan hanya 3 orang yang lulus menjadi guru PPPK.
"Tingkat kelulusan guru PPPK yang masih rendah ada di timur Indonesia," jelas dia.
Padahal sebelumnya, Dirjen GTK Kemendikbud Ristek Nunuk Suryani telah meminta pemda mengoptimalkan kebutuhan 601.286 guru PPPK pada 2023.
Untuk itu, Nunuk mengajak pemda untuk memaksimalkan jumlah formasi, agar semakin banyak guru honorer yang bisa direkrut dalam guru ASN PPPK 2023.
Baca juga: Kemendikbud: Ini 2 Akar Masalah Ketimpangan Sekolah Negeri
"Kami mohon untuk membuka dan menambah formasi, jika ada hal yang mengganjal akan kita selesaikan bersama," ucap dia pada Juli 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.