Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2023, 07:26 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membawa anak ke dokter gigi tak pernah mudah bagi orangtua, apalagi jika pertama kali ke dokter. Tentu mereka mulai menunjukkan sikap rewel kepada orangtua. 

Menurut rekomendasi AAPD (American Academy of Pediatric Dentistry) disarankan untuk membawa anak ke dokter gigi sebelum usia 1 tahun dan bahkan dimulai saat usia 6 bulan dan atau saat gigi pertama tumbuh.

Namun membawa anak pergi ke dokter gigi menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga: 5 Tips Lulus Kuliah Cepat dan Dapat IPK 4 ala Lulusan UM Surabaya Ini

Kadangkala anak-anak sudah takut melihat suasana rumah sakit atau klinik, takut duluan saat melihat dokter atau alat yang ada di ruangan.

Nah bagaimana caranya agar anak-anak mau ke dokter gigi? Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Bingah Fitri Melati membagikan 7 tips yang bisa dilakukan orangtua agar anak tak takut ke dokter gigi.

Pertama, membiasakan anak untuk menjaga kerbersihan rongga mulut.

Rongga mulut sudah harus dibersihkan secara rutin sejak usia bayi dengan menggunakan kasa yang sudah dibasahi untuk menghilangkan sisa asi/susu yang melekat.

"Menyikat gigi anak dimulai sejak gigi pertama tumbuh dua kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Selain menjadikan anak terbiasa dengan kebersihan rongga mulutnya, kegiatan ini juga akan memudahkan dokter gigi pada saat melakukan pemeriksaan rongga mulut anak yaitu saat memasukkan alat ke dalam mulut anak, tidak akan ada penolakan," ujar Bingah dilansir dari laman UM Surabaya.

Baca juga: Dosen UMM: 3 Hal yang Harus Kamu Tahu Sebelum Membeli Mobil Listrik

Kedua, bermain peran menjadi dokter gigi, hal ini dapat memberikan gambaran kepada anak apa yang akan dilakukan saat berkunjung ke dokter gigi.

Ajak anggota keluarga lain atau boneka kesayangannya untuk berpura-pura menjadi pasien dan meminta membuka mulutnya untuk diperiksa.

Anak juga dapat dikenalkan melalui buku atau video edukasi bagaimana visualisasi saat dilakukan pemeriksaan gigi.

Ketiga, sampaikan alasan berkunjung ke dokter gigi dengan bahasa yang sederhana dan baik.

Seringkali anak-anak menganggap ke dokter gigi adalah sebagai hukuman karena tidak mau menyikat gigi dan atau menakut-nakuti akan disuntik jika tidak menurut .

Hal ini akan membuat anak semakin resisten dan takut untuk melakukan pemeriksaan gigi.

"Pentingnya menyampaikan ke anak bahwa pemeriksaan gigi adalah suatu hal yang positif yang akan membuat gigi-giginya sehat sehingga tidak akan merasa sakit gigi lagi," jelas dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com