KOMPAS.com - Siapa tidak suka lalapan atau penyetan? Menu ini menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia.
Menu lalapan cukup beragam. Ada ikan, ayam, bebek, puyuh. Disajikan dengan cara digoreng, dibakar bahkan dipenyet.
Tetapi, makan lalapan juga bisa berbahaya bila tak hati-hati saat mengonsumsinya.
Jadi, seberapa besar kandungan gizi yang ada pada lalapan?
Menanggapi hal ini, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM), dr. Pamela Sumarauw menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan lalapan setiap hari dapat menimbulkan dampak yang kurang baik.
“Mayoritas menu yang disajikan di lalapan adalah makanan yang diolah dengan proses menggoreng menggunakan minyak. Hal ini akan memunculkan zat atau kandungan yang kurang baik untuk tubuh jika dikonsumsi sehari-hari,” jelas Pamela, sapaan akrabnya.
Baca juga: UMM Buka Beasiswa Saudara Kandung 2023, buat Maba Semua Jurusan
Sebutan lalapan, tak lepas dari sederet sayur yang disajikan bersama dengan lauk utama. Ada ayam, lele, bebek, dan lainnya.
Jika dilihat secara sekilas, makanan tersebut sehat-sehat saja.
Ada sumber karbohidrat dari nasi, protein dari ikan atau ayam, hingga mineral dan vitamin dari sayuran.
Sayangnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya nutrisi gizi. Yakni cara pengolahan, porsi makan, serta kebersihan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.