Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Dosen UM: 5 Penyakit Bahaya Muncul Karena Malas Gerak

Kompas.com - 29/05/2023, 16:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Dari data Organisasi Kesehatan dunia (WHO), ternyata masih banyak masyarakat yang malas gerak atau kurang mau beraktivitas fisik.

Empat dari tiap lima remaja di dunia kurang melakukan aktivitas fisik atau sekitar 81 persen remaja dan 27,5 persen orang dewasa.

Masyarakat yang malas gerak ini dikarenakan kehidupan mereka yang bergantung pada alat teknologi untuk membantu hampir seluruh dari aktivitas mereka. Apalagi sebagian besar remaja menghabiskan waktu bermain gadget.

Malas gerak belakangan ini lebih populer dengan kata rebahan.

Rebahan yang terlalu lama membuat metabolisme dalam tubuh menjadi lambat, sehingga tubuh kurang bertenaga, akibatnya tubuh pun menjadi makin malas berpikir dan beraktivitas.

 Baca juga: Dosen UMM: Cara Memasak Mie Instan agar Lebih Sehat

Namun, malas gerak ini justru menimbulkan 5 penyakit berbahaya.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Firman menjelaskan, berdasarkan data Nasional Sport Development Index (SDI) tahun 2021 bahwa dari total populasi masyarakat Indonesia yang masuk kategori tidak bugar mencapai 76 persen, dan masyarakat yang dikategorikan memiliki kondisi sangat bugar atau prima hanya 5,86 persen.

Menurut dia, dari data tersebut menunjukkan adanya keterkaitan bahwa jika aktivitas fisik yang dilakukan oleh masyarakat itu rendah.

Maka dari itu tingkat kebugaran fisik juga akan rendah. Selain itu karena kebugaran fisik yang rendah juga bisa membuat tubuh menjadi lebih gampang mengalami kecemasan, stress hingga depresi.

Firman juga mengatakan banyak penelitian menjelaskan bahwa ketika tubuh malas gerak, maka bisa mengalami risiko penyakit tidak menular lebih tinggi. Ketimbang mereka yang sering melakukan aktivitas fisik.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: 3 Cara Cegah Osteoporosis yang Rentan Serang Perempuan

Halaman Selanjutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com