Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

8 Kesalahan Jobseeker yang Berujung Penolakan Kerja

Kompas.com - 22/05/2023, 18:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Arriva Zulfira | Content Writer Intern Growth Center | Powered by Kompas Gramedia

KOMPAS.COM - Bagi orang dewasa, kegiatan mencari pekerjaan atau job hunting menjadi salah satu langkah yang harus diambil untuk memasuki fase kehidupan berikutnya. Job hunting dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kegiatan ini dilakukan baik bagi orang-orang yang belum memiliki pekerjaan sama sekali atau bahkan yang sudah berkarier tetapi merasa tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dijalankannya.

Dilansir dari Markeeters, sebuah studi yang mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand mengungkap bahwa 34 persen responden aktif mencari pekerjaan baru.

Tiga alasan utama responden dalam mencari pekerjaan baru antara lain untuk mencari posisi lebih menarik dengan persentase 49 persen, kurang kesempatan perkembangan karier 30 persen, dan tidak puas dengan gaji dan tunjangan di tempat kerja dengan persentase 27 persen.

Sayangnya, kegiatan job hunting bukanlah hal yang mudah. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seorang jobseeker untuk dapat ditawari sebuah posisi.

Tahapan tersebut antara lain yaitu mencari pekerjaan yang cocok dengan skill yang dimiliki jobseeker, membuat resume yang dapat menarik perhatian perekrut, menulis cover letter, serta melakukan interview.

Namun, meskipun sudah melewati seluruh tahapan tersebut dengan lancar, risiko seorang jobseeker tidak diterima di posisi yang ia incar selalu ada. Terkadang risiko tersebut pun dapat menjadi semakin besar karena kesalahan yang dilakukan pelamar, baik disadari maupun tidak disadari.

Apa saja contoh dari kesalahan jobseeker yang dapat berujung penolakan? Simak pembahasan berikut agar kamu dapat menghindarinya.

Baca juga: Kesetaraan Gender bagi Pekerja Perempuan

1. Kesalahan email pelamar

Kekurangan pada email yang dikirim kepada pihak HRD dari pelamar merupakan salah satu kesalahan yang paling sering dilewatkan jobseeker. Saat mengirim email, segala aspek perlu diperhatikan.

Jangan biarkan bagian subjek dan body email-mu kosong. Pastikan juga alamat surelmu sudah cukup profesional.

2. Kesalahan ketik dan tata bahasa resume

Beberapa pekerjaan memerlukan pekerja yang dapat menaruh perhatian penuh bahkan pada detail-detail kecil sekalipun. Adanya kesalahan ketik dan tata bahasa pada resume atau cover letter dapat membuat recruiter batal mempertimbangkanmu.

Oleh karena itu, sebelum mengirimkan dikirimkan kepada HRD, periksa dan pastikan terlebih dahulu bahwa resume dan cover letter-mu bebas dari segala macam typo dan grammar error, agar peluangmu untuk diterima menjadi lebih besar.

3. Resume sama untuk berbagai pekerjaan berbeda

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa menggunakan resume untuk melamar di beberapa posisi yang berbeda merupakan sebuah kesalahan yang dapat berujung pada penolakan.

Menyesuaikan resume agar terkait langsung dengan pekerjaan sangatlah penting, sebab hal ini akan membantu memastikan resume yang dikirim akan muncul dalam hasil pencarian sebagai "match" pada sistem pelacakan pelamar yang digunakan untuk mengelola respons.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com