Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anak-anak Sekolah Adat Hadiri Upacara Hardiknas, Kemendikbudristek: Harapan untuk Kesetaraan Pendidikan

Kompas.com - 02/05/2023, 20:44 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya memberikan layanan pendidikan kepada semua anak, termasuk untuk masyarakat adat.

Salah satu upaya itu diwujudkan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 di kantor Kemendikbudristek yang untuk pertama kalinya menghadirkan 21 anak dari sekolah adat.

Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi mengatakan, kehadiran perwakilan sekolah adat tersebut menjadi harapan bagi kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Pembelajaran yang dijalankan di sekolah adat adalah salah satu pendidikan alternatif bagi masyarakat adat. Pada kenyataannya, pendidikan ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang sudah diluncurkan Kemendikbudristek sejak tiga tahun lalu,” katanya di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Sjamsul mengatakan, berdasarkan data yang telah dihimpun Kemendikbudristek pada 2023, jumlah sekolah adat yang telah dibina mencapai 118 sekolah adat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Hardiknas 2023, Jokowi: Pendidikan Tanggung Jawab Bersama Menyongsong Indonesia Maju

“Dukungan yang sudah kami berikan bagi sekolah adat, antara lain penyusunan kurikulum kontekstual bagi sekolah adat, bekerja sama dengan Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek,” ujarnya dalam siaran pers.

Adapun pendirian sekolah adat bertujuan untuk menyediakan sarana belajar budaya yang vital dan berkelanjutan.

Dengan begitu, sekolah adat bisa menjadi tempat mengembangkan kemampuan dan kapasitas pelaku/pengelola pemajuan kebudayaan, baik perseorangan, lembaga, maupun organisasi kemasyarakatan di bidang kebudayaan.

Upaya tersebut merupakan wadah mengoptimalkan ruang-ruang publik menjadi ruang interaksi budaya.

Pada kesempatan itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berterima kasih kepada semua penggerak transformasi pendidikan di seluruh Nusantara atas komitmen dan kerja kerasnya.

Baca juga: Hardiknas 2 Mei 2023: Sosok Ki Hadjar Dewantara dan Sejarah Hari Pendidikan Nasional

"Mari kita jaga semangat ini untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan Merdeka Belajar," ajaknya.

Terkait pembelajaran yang menyenangkan, Nadiem menuturkan, proses belajar yang menyenangkan dan memerdekakan akan melahirkan pembelajar sepanjang hayat dengan profil Pelajar Pancasila.

Proses tersebut akan berujung dengan lahirnya generasi baru sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap membangun Indonesia.

“Berkat gotong royong yang semakin erat, gerakan Merdeka Belajar membawa kita semakin dekat dengan cita-cita Ki Hadjar Dewantara,” katanya.

Kisah anak sekolah adat

Adapun 21 anak dari tiga sekolah adat yang menjadi peserta upacara peringatan Hardiknas 2023 tersebut berasal dari sekolah adat di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT); Banyuwangi, Jawa Timur; dan Jambi.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional, Nadiem Sebut 5 Transformasi Pendidikan Indonesia

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com