Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait
Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng
Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk

Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng adalah Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk. Sebelumnya adalah Direktur Marketing Telkomtelstra, perusahaan patungan Telkom Indonesia dan Telstra Australia.
Uni Fitri, sapaannya, merupakan Doktor Manajemen Universitas Brawijaya, juga pembicara internasional dan aktif di asosiasi industri seperti ACIOA (ASEAN CIO Association) sebagai Konselor Indonesia.
Saat ini, juga menjabat Wakil Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Co-Founder Indonesia Blockchain Society (IBS), Ketua Umum Indonesia CX Professional (ICXP), dan President FAST (Forum Alumni Universitas Telkom) 2021-2025.

Menuju Pendidikan Inklusif Berkualitas

Kompas.com - 02/05/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jadikan setiap tempat sebagai sekolah. Jadikan setiap orang sebagai guru." (Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Bangsa)

KUTIPAN di atas menggambarkan bahwa pada dasarnya setiap orang dan tempat bisa menjadi hal yang sangat berguna untuk turut mencerdaskan seluruh anak di Indonesia.

Karena saat ini masih banyak anak di Indonesia yang belum mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan.

Padahal bagaimanapun juga, pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang berguna untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Selain itu, pendidikan juga berperan dalam membentuk karakter dan kepribadian individu, sehingga dapat menjadi warga negara yang baik dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Namun, dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah kurangnya akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.

Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan pendidikan antara kelompok masyarakat yang kaya dan miskin. Selain itu, kurangnya kualitas pendidikan di beberapa daerah juga menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Bahkan, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angka putus sekolah di Indonesia meningkat pada 2022. Hal ini terjadi di seluruh jenjang pendidikan, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).

Adapun jumlah angka putus sekolah di jenjang SMA mencapai 1,38 persen pada 2022. Atau 13 dari 1.000 penduduk Indonesia putus sekolah di jenjang SMA.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com