Pendidikan Seharusnya Menjawab Kebutuhan

HARI Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Menjadi momentum penting untuk mendiskusikan bagaimana pelaksanaannya di negara maritim ini.

Belajar dari negara yang lebih maju, pendidikan tentu saja menjadi faktor kunci. Pendidikan adalah landasan utama membangun peradaban dan mewujudkan kesejahteraan.

Orientasi pendidikan, diarahkan ke mana, dan untuk tujuan apa, jelas tergambar dalam paradigma negara, kurikulum yang diterapkan serta proses dan output dari penyelenggaraan pendidikan itu.

Umumnya, negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai, pendidikannya diarahkan untuk menjawab kebutuhan pengelolaan potensi alam yang dimiliki.

Sementara negara yang cadangan sumber daya alamnya relatif terbatas, pendidikannya lebih difokuskan pada peningkatan inovasi, kreativitas, dan penguasaan teknologi.

Ada pula yang mengarahkan pendidikan pada kedua hal di atas secara bersamaan. Yaitu ada dalam perlombaan penguasaan ilmu pengetahuan dan pencapaian teknologi, juga untuk menjawab tantangan pengelolaan sumber daya alam.

Sejumlah negara maritim atau potensi sumber daya alamnya di laut, bisa dijadikan rujukan. Norwegia dan Chili adalah contoh bagaimana orientasi pendidikan dan penguasaan teknologi diarahkan pada pengelolaan sumber daya laut yang mereka miliki.

Kedua negara ini kemudian berkembang menjadi negara eksportir ikan terbesar di dunia, baik di sektor perikanan tangkap maupun budidaya. Padahal potensi lautnya relatif masih kalah dibanding negara kita.

Di Norwegia, ekosistem perikanan dibangun dari hulu sampai hilir, mulai menyiapkan sumber daya manusia lewat jalur pendidikan yang relevan, produksi (tangkap dan budidaya), tahap pengolahan atau proses, hingga ke pemasaran.

Hal ini memang terkait langsung dengan paradigma dan orientasi pembangunan dari pemerintah di negara itu. Mereka tahu di mana potensinya, kemudian pendidikan diarahkan untuk mengelolanya.