Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMK Jurusan Ini Diajari Cara Membuat Keramik Glasir

Kompas.com - 30/04/2023, 21:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata, benda keramik bisa mengkilap itu ada tekniknya. Yakni teknik pewarnaan glasir pada kerajinan keramik.

Adapun teknik pewarnaan ini rupanya menjadi salah satu kompetensi yang diajarkan di SMK bidang kriya keramik.

Menurut Kepala Program Keahlian Kriya Keramik, SMKN 2 Jepara, Agus Salim, glasir merupakan teknik pewarna pada kerajinan keramik yang terbuat dari campuran kuarsa kapur dan oksida pewarna besi atau tembaga.

Glasir sendiri berupa cairan suspensi butiran mineral kecil yang diterapkan dengan cara penuangan, penguasaan, pencelupan, ataupun penyemprotan pada permukaan benda keramik yang belum matang sempurna.

Baca juga: Simak Cerita Siswa SMK di Hannover Messe 2023 yang Banjir Pujian

"Jadi, glasir ini merupakan cat bagi keramik yang tidak hanya menambah warna, tetapi juga lapisan tipis kaca yang berkilauan. Benda keramik yang dilapisi glasir ini selain indah juga menjadi lebih tahan terhadap air," ujar Agus dikutip dari laman Ditjen Vokasi, Minggu (30/4/2023).

Ia menjelaskan, teknik pewarnaan glasir ini sudah mulai diajarkan sejak siswa Jurusan Kriya Keramik memasuki tahun kedua.

Selain sudah mulai membuat keramik dengan beberapa teknik, para siswa di tingkat dua ini juga diajarkan tentang teknik pewarnaan keramik untuk mendapatkan keramik yang indah, termasuk teknik pewarnaan glasir ini.

Meskipun bahan-bahan untuk glasir berasal dari tahan, namun glasir yang melapisi keramik bisa mengkilap karena pembakaran yang sangat tinggi. Glasir yang telah matang sempurna akan menghasilkan kilap menyerupai kaca yang indah.

Untuk mendapatkan produk keramik berglasir, hal yang perlu disiapkan ialah keramik biskuit. Keramik biskuit ini adalah benda keramik yang telah mengalami pembakaran biskuit atau pembakaran dilakukan di suhu 700—900 C.

"Suhu ini harus dijaga dengan pas. Untuk di SMKN 2 Jepara sendiri, kami sudah memiliki mesin otomatis untuk mengukur suhu jadi sudah sesuai dengan yang ada di industri," jelas Agus.

Selain itu, suhu pembakaran akan sangat berpengaruh pada hasil akhir keramik glasir. Jika suhu kurang dari 700 C kemungkinan benda masih sangat rapuh dan sangat berisiko untuk diglasir.

Sementara itu, jika pembakaran biskuit melebihi 900 C akan mengakibatkan pori-pori benda menjadi terlalu kecil. Padahal, pori-pori benda keramik ini harus cukup untuk menyerap glasir agar menempel pada benda tersebut.

Sedang untuk teknik pengglasiran sendiri dapat dilakukan dengan cara semprot, tuang, atau celup. Untuk detail-detail yang kecil dapat dilakukan dengan kuas.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketebalan glasir. Ketebalan glasir harus pas, tidak terlalu tipis maupun tidak terlalu tebal. Tahap selanjutnya adalah membakar keramik pada suhu yang sesuai.

Untuk glasir suhu rendah, pembakaran dilakukan pada suhu 1.000-1.150 C, sedangkan glasir suhu menengah, pembakaran di sekitar 1.200-1.250 C.

Baca juga: 3 Tips Menjadi Guru yang Menyenangkan bagi Siswa

Lama pembakaran tergantung pada kondisi tungku dan jenis tungku. Pada tungku yang masih baik, biasanya kecepatan pembakaran dapat diatur cepat atau lambatnya dengan pengaturan modul program (pada tungku listrik) atau dengan pengaturan gas pembakaran (pada tungku gas).

Glasir yang telah matang sempurna akan menghasilkan kilap menyerupai kaca yang membuat keramik memiliki warna yang cantik mengkilap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com