Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Imam Farisi
Dosen

Dosen FKIP Universitas Terbuka

Minimnya Hilirisasi Hasil Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi

Kompas.com - 29/04/2023, 11:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GAGASAN hilirisasi penelitian digaungkan pertama kali tahun 2015 oleh mantan Menristekdikti Mohamad Nasir (Republika, 23/09/2015).

Menurut dia, melalui hilirisasi akan ada manfaat tambahan yang bisa diterima oleh masyarakat dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi (PT) atau lembaga penelitian.

Hasil penelitian itu tidak terhenti pada karya ilmiah (publikasi) yang hanya bermanfaat dan bisa dinikmati oleh kalangan terbatas.

Hilirisasi juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil penelitian yang pada gilirannya juga akan menambah jumlah lapangan pekerjaan yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Konsep dan model hilirisasi

Secara konseptual “hilirisasi penelitian” dimaknai sebagai pengembangan lebih lanjut hasil-hasil riset dan inovasi agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (Kemristekdikti, 2019); atau sebagai prosedur atau cara untuk mendekatkan hasil-hasil riset dan inovasi kepada penggunanya, yaitu masyarakat umum, lembaga pemerintahan, atau industri (Astirin, 2018).

Dalam teori Rogers, 1983, hilirisasi merupakan kegiatan difusi hasil-hasil riset dan inovasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat atau untuk pemberdayaan masyarakat.

Hilirisasi penelitian ini sejalan dengan perubahan paradigma keilmuan dari “ilmu untuk ilmu” (science for science) ke “ilmu untuk masyarakat” (science for society).

Nisbah solusi masalah sosial kepada ilmu tidak lain karena ilmu sebagai “the greatest collective endeavor” manusia melalui aktivitas riset dan inovasi diyakini tidak hanya dapat memberikan solusi secara teoretis-keilmuan, yang melulu hanya untuk kepentingan pengembangan dan kemajuan ilmu itu sendiri (epistemologis, dan ontologis).

Ilmu sebagai produk riset dan inovasi juga diyakini dan terbukti memiliki manfaat praktis-pragmatis dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kemajuan masyarakat (aksiologis).

Hilirisasi hasil-hasil riset dan inovasi PT dapat dilakukan dalam dua model kegiatan/program.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com