Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2023, 16:40 WIB
Penulis Dian Ihsan
|
Editor Dian Ihsan

KOMPAS.com - Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Rusprita Putri Utami mengatakan, dunia pendidikan, nilai-nilai keragaman harus dipupuk melalui pendidikan karakter.

Salah satunya yaitu dengan mengajarkan sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan.

Baca juga: Ini 10 Kampus Negeri Pencetak PNS Terbanyak

"Sebagai generasi penerus bangsa, peserta didik harus dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang keragaman. Dalam hal ini, guru memiliki peranan sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang toleran dan mencintai keragaman," kata dia mengutip laman Kemendikbud Ristek, Kamis (23/3/2023).

Dia mengaku, Puspeka telah melaksanakan program penguatan kapasitas para guru dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai keragaman.

Program tersebut berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud Ristek.

Program peningkatan kapasitas itu dilakukan pada tahun 2022.

Dampaknya, telah menjangkau 5.211 peserta Program Guru Penggerak serta 28.254 peserta Program Pendidikan Profesi Guru.

"Untuk semakin mempercepat proses pengimbasan, di tahun 2022, telah terbentuk 110 guru fasilitator nasional yang bertugas melatih 1.737 peserta didik di 20 provinsi tentang wawasan kebinekaan global melalui Modul Keterampilan Jitu Jadi Warga Abad 21," ucap Rusprita.

Sementara itu, dalam program peningkatan kapasitas guru tersebut, pembelajaran dibuat dalam bentuk gamifikasi yang seolah-olah mengajak peserta berpetualang dan berefleksi di setiap destinasinya.

Baca juga: Kisah Satu Keluarga yang Sukses Lulus dari Pendidikan Dokter

"Kita ingin mengajak para guru untuk sama-sama belajar tentang keragaman dengan cara yang menyenangkan. Harapannya, cara ini akan lebih efektif dan bisa diimplementasikan juga ketika para guru ini mengajarkan ke para siswa di sekolahnya masing-masing," ungkap dia.

Prinsip toleransi di sekolah

Di lain kesempatan, Tokoh Kebinekaan Indonesia, Alissa Wahid mengutarakan hal senada.

Menurut dia, peran dunia pendidikan khususnya para guru sangat penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan.

Baca juga: Ini 10 Jurusan Kuliah Tersulit, Mau Daftar?

"Ada beberapa prinsip dalam mewujudkan toleransi yaitu prinsip keadilan dan menghormati orang lain. Selain itu, perlunya bagi kita menumbuhkan prinsip kerja sama di dalam ruang sekolah. Seperti kita tahu, iklim keragaman harus dibangun secara terus-menerus," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+